Cegah Tragedi Mina, Jemaah Haji Wajib Pakai Gelang Elektronik

Gelang anti-air itu juga disebutkan terhubung dengan GPS, sehingga mempermudah pelacakan jemaah yang tersesat.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Agu 2016, 15:53 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2016, 15:53 WIB
Gelang elektronik jemaah haji tahun ini. (Saudi Gazette)
Gelang elektronik jemaah haji tahun ini. (Saudi Gazette)

Liputan6.com, Mekah - Pemerintah Arab Saudi mewajibkan jemaah haji dari seluruh dunia untuk mengenakan gelang identitas elektronik yang mereka keluarkan, pada musim haji tahun ini. Tujuannya, semata-mata demi alasan keamanan dan keselamatan jemaah haji.

Gelang elektronik berwarna putih itu baru diperkenalkan tahun ini, setelah terjadi insiden berdesak-desakan dalam prosesi lempar jumroh di Mina 2015 lalu. Tragedi itu menelan korban ratusan jemaah haji dari berbagai negara.

Indonesia sangat berkepentingan dalam hal ini, karena kontingen jemaah haji Tanah Air jumlahnya sangat banyak.

Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat menjelaskan, gelang itu memiliki sejumlah keistimewaan, antara lain dapat mempercepat identifikasi jemaah haji. Sebab datanya dapat dibaca dan diakses pihak berwenang secara elektronik. Selain itu, juga meningkatkan kinerja pelayanan.

"Gelang itu juga untuk penerapan keterbukaan dan transparansi informasi," kata Arsyad seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/8/2016).

Sejumlah media melaporkan, gelang itu berisi informasi pribadi dan kesehatan jemaah yang dapat mempercepat pelayanan terhadap jemaah.

Gelang anti-air itu juga disebutkan terhubung dengan GPS, sehingga mempermudah pelacakan jemaah tersesat.

Saat penyambutan jemaah yang datang dari Jeddah di Mekah, gelang itu dibagikan petugas maktab (pemondokan). Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor, dan maktab jemaah.

Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari Pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan gelang khusus bagi jemaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.

Selain gelang identitas, jemaah haji Indonesia juga diberikan gelang rekam kesehatan dengan risiko kesehatan tinggi.

Gelang warna merah dipakai jemaah risiko tinggi yang memang punya penyakit serius agar segera ditangani. Sementara gelang warna kuning dipakai jemaah haji risiko tinggi dengan riwayat penyakit gampang jatuh, dan untuk warna hijau digunakan untuk jemaah haji risiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.

Menurut data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan, hingga Sabtu pukul 08.00 waktu Arab Saudi, ada 424 jemaah dirawat inap di Madinah dan Mekah. Sekitar 720 jemaah dirujuk di bandara, Mekah, dan Madinah dalam 19 hari terakhir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya