4 Mitos Puasa yang Sempat Dipercaya Banyak Orang

Bintang.com, Jakarta Kapan pertama kalinya kamu ikut puasa Ramadan? Pastinya sih ada sejuta cerita tentang puasa saat masih kecil yang kini kamu masih ingat. Banyak kejadian lucu, mulai dari ngumpet-ngumpet makan atau minum, bahkan meminum air wudhu hingga mempercayai beberapa mitos puasa.

Ya, ada sejumlah mitos puasa yang dipercayai oleh anak-anak kecil dan menjelang dewasa—saat sudah lebih banyak mengetahui ilmu agama Islam, maka semakin tahu kalau apa yang dipercayai sebelumnya itu ternyata cuma mitos belaka. Dan inilah beberapa mitos seputar puasa yang paling banyak dipercayai oleh anak kecil.

1. “Jangan Keramas Nanti Puasanya Batal”

Masa Iya keramas bikin puasa batal? Tentu saja nggak, tapi inilah sebuah mitos yang pastinya pernah dipercayai oleh anak-anak kecil. Entah siapa yang memulai yang pasti banyak orang yang percaya.

Namun hal yang perlu diketahui adalah disebutkan dalam kitab Al-Majmu’ yang ditulis oleh Imam Al-Nawawi yang mengatakan, orang berpuasa boleh berendam di dalam air, menyelam di dalamnya serta menyiramkan air di atas kepalanya (keramas atau membasahinya saja).

2. Menggosok Gigi Bisa Membatalkan Puasa

Siapa yang sempat mempercayai mitos yang satu ini? Waktu masih kecil sering banget mendengar orang yang ngomong,”Kalau gosok gigi batal lho puasanya.” Hmmm, sebenarnya bukan batal, tapi makruh atau lebih baik tidak dilakukan. Tapi, bukan dilarang sama sekali.

Kamu masih bisa gosok gigi, tapi hati-hati, jangan sampai airnya keminum karena itulah yang membatalkan puasa. Masih ada dua mitos puasa lagi, scroll ke bawah untuk melihat selengkapnya ya.

Lagi puasa terus menangis, entah karena sedih atau pun bahagia nggak apa-apa kok. Tapi, yang perlu diketahui adalah menangis terlalu berlebihan| itu yang bisa membatalkan puasa. Karena menangis tersedu-sedu atau terlalu berlebihan dapat membuat seseorang lepas kesadaran dan tidak dapat mengontrol emosi.

Mau donor darah saat puasa? Boleh, puasa kamu nggak bakalan batal kok. Donor darah saat puasa Ramadan memang diperbolehkan asal tidak menimbulkan bahaya dan berakibat buruk untuk si pendonor setelah melakukan donor darah sehingga ia harus membatalkan puasanya.