Tidak Sempat Bersuci Setelah Haid karena Sibuk Kerja, Bagaimana Buya Yahya?

Seorang wanita yang telah selesai haid harus mandi wajib agar bisa melaksanakan ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, puasa, dan ibadah lainya yang dilarang dilakukan saat keadaan hadas besar. Namun, ada kalanya masa haid selesai di tengah banyaknya pekerjaan sehingga tidak sempat bersuci.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 28 Jan 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2024, 12:30 WIB
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)
Buya Yahya. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita yang telah selesai haid harus mandi wajib agar bisa melaksanakan ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, puasa, dan ibadah lainya yang dilarang dilakukan saat keadaan hadas besar. Namun, ada kalanya masa haid selesai di tengah banyaknya pekerjaan sehingga tidak sempat bersuci.

Hal tersebut menjadi persoalan yang dialami bagi sebagian wanita muslim, sebagaimana diceritakan oleh salah satu jemaah Al Bahjah. Agar mendapat penjelasan, jemaah tersebut bertanya kepada Buya Yahya.

“Buya, ini sering dialami banyak TKW (tenaga kerja wanita). Haid sudah berhenti sejak dzuhur, akan tetapi karena kerjaan sangat padat sehingga saya tidak sempat mandi besar saat itu. Jadi ada kesempatan mandi saat Isya,” tuturnya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (27/1/2024).

“Lantas, bagaimana dengan sholat dzuhur, ashar, dan maghrib saya Buya? Apakah boleh saya tayamum sebagai pengganti mandi wajib agar bisa sholat atau sholat tanpa mandi tapi nanti diqadha? Karena kesempatan mandi wajib bener-bener tidak ada,” tanya jemaah itu kepada Buya Yahya.

Bagaimana penjelasan Buya Yahya? Simak di halaman berikutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Buya Yahya Menjawab

Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Sebelum menjawab dengan gamblang, Buya Yahya menanyakan beberapa hal terkait persoalan tersebut. Apakah ketika bekerja berjam-jam tidak pernah ke toilet? Apakah di tempat kerjanya ada larangan buang air kecil? Apakah di tempat kerjanya tidak ada air? 

“Ini pertanyaan. Kalau memang Anda hidup di tempat yang tidak ada air, ya iya (tayamum). Tapi kalau ada air Anda wajib (mandi), gak ada alasan boleh meninggalkan sholat tanpa mandi karena haid,” Buya Yahya menjawab.

Buya Yahya mengatakan, sebenarnya cara mandi wajib untuk bersuci dari hadas besar bagi wanita haid mudah. Tidak perlu menggunakan sampo, sabun, dan peralatan mandi lainnya yang sering dipakai kebanyakan orang. 

“Mandi besar itu cukup Anda mengguyur air sekujur tubuh dengan niat mengangkat hadas, sudah selesai,” kata Buya Yahya.

“Mohon maaf, Anda ke toilet, Anda lepas baju, guyur. Apalagi di tempat kerja biasanya ada shower. Gak usah pake sampo. Gatel tahan dikit,” sambung Buya Yahya.


Masalah Pemahaman Mandi Wajib

Buya Yahya
Buya Yahya membuka SMP Al-Bahjah An-Nahl di Tangerang, melengkapi sekolah Al-Bahjah tingkat SD, SMP dan SMA yang telah dibangun di Cirebon, Jawa Barat. (Foto: Dok. Instagram @buyayahya_albahjah)

Menurut Buya Yahya, yang jadi masalah kebanyakan wanita setelah haid pemahaman mandinya. Ia menekankan, yang terpenting dalam mandi wajib atau mandi besar adalah air mengalir ke sekujur tubuh, ditambah dengan niat.

“Jadi kalau masih ada air lalu Anda sholat tanpa melakukan mandi besar, maka Anda maksiat, dosa. Dan jangan berani tinggalkan sholat,” ujar Buya Yahya.

“Jadi permasalahan yang sering kami temui adalah di antara mereka yang meninggalkan sholat bukan karena ingin menantang Allah, akan tetapi mereka tidak mengerti cara bersuci yang tepat dan bagaimana sholat yang mudah,” tandas Pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya