Liputan6.com, Cilacap - Ulama asal Rembang, Jawa Tengah yang diakui kealimannya oleh banyak orang, termasuk ulama lainnya, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau populer dengan sapaan Gus Baha menerangkan perihal rezeki.
Baca Juga
Advertisement
Pembahasan yang dinukil dari pengajian Gus Baha yang diunggah platform YouTube kali ini tentang kekhawatiran masalah rezeki yang boleh jadi selama ini menghinggapi banyak orang.
Hal demikian juga diakui sendiri oleh Gus Baha yang terkadang terbersit dalam pikirannya perihal kekhawatiran masalah rezeki anak-anak dan cucunya.
“Lho saya sebagai manusia kadang-kadang ya khawatir, besok anakku nasibnya bagaimana, cucuku nasibnya bagaimana?” katanya dikutip dari tayangan You Tube @Pati_Unus, Sabtu (18/05/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Apa yang Harus Dilakukan?
Menanggapi rasa khawatir yang demikian itu, Gus Baha bersegera mengingat Allah SWT sebagai Tuhan yang memberikan rezeki. Dengan mengingat Allah semacam ini akan memunculkan perasaan tenang dan tidak merasa khawatir lagi.
“Tapi saya ingat, saya ada ya karena Allah dan saya punya rezeki karena Allah, orang lain di sana banyak orang kaya padahal bukan anakku, berarti yang menciptakan kaya itu bukan saya,” paparnya.
Lebih lanjut Gus Baha menerangkan, selain mengingat Allah, harus pula kita mengambil ibrah dari sesuatu yang berada di sekitar kita.
Jika kita khawatir akan rezeki keturunan kita yang menjadikan seakan-akan kita menjadi penentu kesuksesan mereka ialah sebuah kekeliruan besar. Jikalau demikian, maka di luar anak kita tentu tidak bisa menjad kaya. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Justru berfikiran semacam itu selain menyalahi logika, juga bertentangan dengan ajaran agama. Sebab Dzat yang memberi rezeki ialah Allah SWT.
“Buktinya orang lain yang bukan anak kita kaya, banyak sukses, kenapa kita menjadi seakan-akan pelaku sejarah,” terangnya.
Demikian halnya tatkala kita tidak mennggalkan warisan untuk anak kita, lantas khawatir akan rezeki anaknya. Tentu hal ini juga sangat keliru. Sebab, banyak orang yang tidak ditinggali warisan, nyatanya bisa sukses.
“Kadang orang kan berpikir kalau anakku tidak ditinggali warisan nanti bagaimana? Padahal banyak orang tidak punya warisan tapi bisa kaya,” paparnya
Karena kita bukan siapa-siapa, di depan aturan Allah kita ini bukan siapa-siapa, nah ketika rahmat Allah sudah tidak terbatas ya sudah,” sambungnya
“Anak cucuku ya tetap Tuhannya Allah, nanti cicit-cicitku Tuhannya Allah, Allah itu Dzat Yang Mencukupi, Allah Dzat yang memberi rezeki. Allah itu kalau punya sifat itu permanen dan berkelanjutan,” tandasnya.
Advertisement
Doa Mohon Kecukupan Rezeki yang Halal dan Berkah
Menukil Republika, penting untuk berdoa kepada Allah SWT agar kehidupan kita dicukupkan dengan rezeki yang halal dan berkah. Di mana dengan rezeki itu menjadikan diri kita semakin taat kepada Allah SWT. Berikut salah satu doa memohon kecukupan rezeki yang halal dan berkah:
اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumma ya ghoniyu ya hamiidu ya mubdiu ya mu'iydu ya rohimu ya wadudu aghniniy BI halalika 'an harmonika wa tho'atika 'an ma'shiyatika wa bifadhlika 'amman siwaaka
Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul