4 Golongan yang Mendapat Penangguhan saat Hari Kiamat, Siapa Mereka?

Kisah empat golongan manusia yang protes saat hari kiamat sebab nasib mereka di dunia. Allah SWT pun menerima alasan mereka kemudian menangguhkan nasibnya di akhirat, hingga akhirnya semuanya masuk ke dalam surga.

oleh Putry Damayanty diperbarui 17 Jul 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 04:30 WIB
[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat merupakan ketetapan Allah yang pasti akan terjadi, walau tak ada seorang pun yang tahu kapan waktunya akan datang. Sehingga tugas kita tak lain adalah untuk mempersiapkan bekal akhirat dengan sebaik-baiknya.

Setiap manusia tentunya mendambakan surga sebagai tempat kembali. Tempat dimana segala kenikmatan dan kenyaman tersimpan di dalamnya.

Namun, fase kehidupan manusia sanglah panjang. Setelah terjadinya kiamat dan manusia dibangkitkan dari alam kubur, semuanya akan berkumpul untuk diminta pertanggungjawaban atas setiap amal perbuatan selama di dunia.

Sebagaimana dikisahkan pada hari kiamat nanti, akan ada empat golongan manusia yang melakukan protes dan meminta penangguhan perkara saat digelar di pengadilan hari akhir. Mereka tak ingin diadili atas amal perbuatannya selama di dunia.

Masing-masing golongan tersebut memiliki alasan yang kuat hingga Allah memberikan keadilan-Nya dan kasih sayang-Nya. Siapakah empat golongan tersebut? Berikut ulasannya merangkum dari laman islampos.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

4 Golongan Orang yang Mendapat Pengangguhan di Hari Kiamat

Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Mereka adalah orang yang tuli, orang keterbelakangan mental, orang-orang pikun, dan orang yang hidup di masa tak ada rasul yang diutus. Mengapa mereka protes? Masing-masing mengadu pada Allah Ta’ala, membela diri dengan kondisi mereka dan menjadikannya alasan agar tak dijadikan penghuni neraka.

Golongan pertama, orang yang tuli berkata, “Ya Allah, sungguh Islam telah datang, namun aku tak mendengar apapun tentangnya.”

Karena ia tuli, ia tak mendengar bahwasanya Rasulullah diutus membawa agama Islam. Ia tak tahu sedikit pun tentang kabar datangnya agama ramatan lil alamin. Alhasil, ia tak tahu menahu tentang agama Allah dan karenanya ia tak memeluk agama Islam.

Allah menerima alasan tersebut. Orang-orang yang tuli itu pun mendapat penangguhan keputusan, apakah berakhir di neraka atau mendapat surga.

Golongan kedua kemudian hadir. Mereka memberikan alasan pembelaan diri sebagaimana orang yang tuli. Mereka adalah orang dengan keterbelakangan mental.

“Ya Allah, Islam telah datang, namun aku tak mengerti sama sekali apa itu. Bahkan anak-anak kecil biasa melempariku dengan kotoran hewan.”

Orang-orang keterbelakangan mental itu pun membela diri. Mereka tak menginginkan kelainan mental pada diri mereka. Karena itu, mereka pun tak menginginkan neraka karena bodoh tak mengerti apa yang terjadi pada hidupnya di dunia.

Sebagaimana golongan tunarungu, orang-orang gangguan mental pun mendapat penangguhan. Alasan mereka diterima, keputusan untuk mereka pun ditunda.

Golongan Lainnya

Ilustrasi kiamat, hari akhir
Ilustrasi kiamat, hari akhir. (Image by liuzishan on Freepik)

Golongan ketiga kemudian datang, yakni orang-orang pikun. Ia berkata, “Ya Allah, Islam datang namun aku tak mengerti sama sekali.”

Itulah pembelaan orang-orang yang pikun di dunia. Karena tak bisa mengingat bahkan mengenal apapun, mereka tak mengerti dakwah Islam. Jangankan untuk beribadah, untuk aktivitas sehari-hari saat di dunia pun mereka kesulitan. Mereka pun bergabung dengan para tunarungu dan orang keterbelakangan mental untuk mendapat penangguhan keadilan.

Golongan terakhir yakni orang-orang yang hidup di masa tak ada nabi yang diutus. Karenanya mereka tak tahu mengenai eksistensi Allah dan keesaan-Nya. Mereka berkata, “Ya Rabb, Engkau tak pernah mengutus di antara kami seorang rasul pun.”

Dalam sejarah manusia, memang ada masa-masa di mana tak ada rasul diutus untuk suatu kaum. Ada pula kaum yang tak mendapat kabar risalah ataupun tak terjangkau dakwah nabi yang diutus.

Tentu ini berlaku di masa lampau, sebelum Islam datang. Mengingat Rasulullah diutus untuk seluruh umat manusia dan Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, hingga kini. Golongan yang tak tersentuh dakwah pun kemudian mendapat penangguhan. 

Allah SWT Maha Adil dan Bijaksana

Surga dan neraka
surga dan neraka, sumber : freepik.com

Keempat golongan, yakni para tunarungu, keterbelakangan mental, pikun dan tak mendapati Nabi, seluruhnya mendapat penangguhan. Allah kemudian memutuskan agar mereka semua bersumpah akan selalu menaati Allah. Satu per satu dari mereka pun bersaksi akan selalu taat pada Allah Ta’ala.

Sebelum mendapat keputusan, mereka dihadapkan satu tes. Yakni mereka diperintah untuk masuk ke dalam api yang menyala. Sebagian mereka ketakutan dan enggan menuruti perintah Allah. Mereka pun ditarik dari keselamatan.

Sebagian lain menuruti apa yang diperintahkan meski harus memasuki kobaran api. Apalagi sebelumnya mereka telah bersumpah untuk menaati-Nya. Mereka pun masuk tanpa takut.

Ternyata api yang umumnya sangat panas itu justru terasa dingin dan tak membakar. Mereka yang memasuki api pun mendapat keselamatan dan kebahagiaan akhirat.

Demikianlah Allah memutuskan perkara empat golongan tersebut dengan Maha Adil dan Bijaksana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya