Hidup Susah dan Hati Gelisah, Ini Solusi Berdasar Al-Qur'an yang Diungkap UAH

UAH menjelaskan, ketika hati sedang dirundung kegelisahan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencurahkan semua keluh kesah kepada Allah

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2025, 10:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 10:30 WIB
uah 222
Ustadz Adi Hidayat (UAH) (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Hidup sering kali menghadapkan manusia pada berbagai ujian yang membuat hati gelisah atau goyah. Dalam situasi seperti ini, Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan nasihat penting yang bersumber langsung dari Al-Qur'an.

Nasihat tersebut disampaikan UAH dalam salah satu ceramahnya yang dikutip dari kanal YouTube @abdurrahmanfamilychannel. Dalam ceramah itu, UAH mengutip salah satu ayat Al-Qur'an yang menjadi panduan untuk menghadapi kegundahan hati.

UAH menjelaskan, ketika hati sedang dirundung kegelisahan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencurahkan semua keluh kesah kepada Allah. “Kalau di satu saat dalam kehidupan itu ada sesuatu yang goyah, curhati dulu sama Allah sebelum yang lain,” ujar UAH.

Nasihat ini merujuk pada kisah Nabi Ya‘qub AS yang diabadikan dalam surah Yusuf ayat 86. Ayat tersebut berbunyi:

قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ۝٨٦

Qâla innamâ asykû batstsî wa huznî ilallâhi wa a‘lamu minallâhi mâ lâ ta‘lamûn.

Artinya, “Dia (Ya‘qub) menjawab, ‘Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.’”

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jadikan Allah Tempat Curhat Pertama

Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Mencegah Perbuatan Dosa
Ilustrasi curhat dengan Allah SWT. Credit: shutterstock.com

Menurut UAH, ayat ini mengajarkan manusia untuk menjadikan Allah tempat pertama dalam mencurahkan segala kesulitan. Nabi Ya‘qub AS memberi contoh bahwa Allah adalah tempat terbaik untuk mengadukan segala bentuk kegundahan.

UAH juga menambahkan, setelah curhat kepada Allah, langkah selanjutnya adalah mencari hikmah di balik ujian tersebut. Dalam setiap kesulitan, pasti ada pelajaran yang ingin disampaikan Allah kepada hamba-Nya.

Sebagai manusia, UAH menekankan pentingnya menjaga keimanan meskipun menghadapi cobaan yang berat. Menurutnya, kegelisahan yang dialami sering kali menjadi ujian untuk meningkatkan kualitas diri dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

“Kadang kita lupa bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan tanpa solusi. Kalau Allah beri ujian, artinya Allah juga beri jalan keluarnya,” tutur UAH dalam ceramah tersebut.

UAH juga menjelaskan bahwa doa adalah salah satu cara efektif untuk memperkuat hubungan dengan Allah. Dengan berdoa, seseorang tidak hanya mencurahkan isi hati, tetapi juga memohon petunjuk agar dapat menghadapi masalah dengan bijak.

Nasihat ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya tawakal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Menurut UAH, keyakinan kepada Allah akan membuat hati menjadi lebih tenang.

Selain itu, UAH mengingatkan bahwa ujian hidup bukanlah bentuk kebencian Allah kepada hamba-Nya. Sebaliknya, ujian adalah tanda kasih sayang Allah untuk menguji sejauh mana keimanan seseorang.

Memaknai Hakikat Ujian

wali allah adalah
Mendekat kepada Allah SWT. ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

“Ujian itu seperti sebuah peringatan. Kadang kita terlalu sibuk dengan dunia, sehingga Allah mengingatkan kita agar kembali mengutamakan-Nya,” kata UAH.

UAH juga memberikan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari. Ketika menghadapi kesulitan finansial, misalnya, manusia sering kali mengandalkan bantuan dari sesama manusia. Padahal, pertolongan sejati hanya datang dari Allah.

Dalam ceramahnya, UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan kisah Nabi Ya‘qub AS sebagai teladan. Keteguhan hati Nabi Ya‘qub dalam menghadapi ujian yang berat dapat menjadi inspirasi bagi setiap muslim.

UAH menekankan bahwa sikap sabar dan ikhlas adalah kunci utama untuk menghadapi segala bentuk cobaan. Dengan sikap ini, seseorang akan lebih mudah menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya.

Pesan yang disampaikan UAH dalam ceramah tersebut tidak hanya relevan bagi umat Islam, tetapi juga bagi siapa saja yang sedang berjuang menghadapi tantangan hidup.

Melalui ceramah ini, UAH mengingatkan bahwa hubungan manusia dengan Allah adalah sumber kekuatan terbesar. Ketika manusia merasa goyah, Allah selalu siap memberikan pertolongan dan petunjuk.

Ceramah UAH ini menjadi pengingat bahwa doa bukanlah sekadar ritual, melainkan cara untuk membangun hubungan yang intim dengan Allah. Dengan berdoa, manusia dapat menemukan ketenangan di tengah badai kehidupan.

Nasihat UAH ini seolah menegaskan bahwa hidup yang penuh cobaan adalah bagian dari rencana Allah untuk menguatkan hamba-Nya. Dengan curhat kepada Allah, manusia akan selalu merasa didampingi, bahkan dalam kondisi terberat sekalipun.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya