Liputan6.com, Jakarta Biaya transportasi bagi warga yang kerja di Jakarta lumayan tinggi. Apalagi bagi pekerja yang tinggal di pinggiran Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Untuk sampai di Jakarta, mereka harus menggunakan beberapa transportasi publik.
Nah, kebayang berapa ongkos transportasi bagi warga pinggiran Jakarta ini yang dikeluarkan tiap bulan? Buat menghemat pengeluaran biaya transportasi tersebut, yuk simak dulu 5 tips dari DuitPintar.com berikut ini.
1. Hitung total biaya transportasi bulanan
Advertisement
Sebagian besar warga Jabodetabek yang kerja di Jakarta pasti menggunakan commuter line. Selain murah, transportasi sejuta umat ini memang paling cepat dibandingkan transportasi lain.
Mari hitung terlebih dahulu yuk biaya transportasi yang dikeluarkan tiap bulannya.
Misalkan Anda tinggal di Paledang, Bogor dan kerja di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Maka simulasi biaya transportasi yang dikeluarkan adalah:
- Biaya bensin sepeda motor pulang pergi dari Paledang - Stasiun Bogor = Rp 5.000
- Biaya parkir motor di area stasiun = Rp 5.000
- Biaya pulang pergi transportasi commuter line dari Stasiun Bogor-Stasiun Sudirman = Rp 12.000
- Biaya pulang pergi transportasi gojek dari Stasiun Sudirman ke lokasi kerja = Rp 15.000
Total biaya transportasi per hari = Rp 37.000
Maka total biaya transportasi yang Anda keluarkan per bulan mencapai Rp 740.000.
Coba hitung, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2018 mencapai Rp 3,6 juta. Jika dikurangi biaya transportasi saja, maka UMP yang Anda terima akan tersisa Rp 2,9 juta.
Ini baru contoh perhitungan bagi warga Bogor ya. Belum termasuk jika Anda tinggal di Kabupaten Bekasi, Tangerang atau kawasan Maja, Provinsi Banten. Pasti perhitungannya akan berbeda.
2. Pilih transportasi umum paling murah
Besaran pengeluaran transportasi sebetulnya bisa dihemat. Caranya pilih transportasi umum yang paling murah.
Sebagai contoh, jika Anda turun di kawasan Stasiun Sudirman, Anda bisa menggunakan Kopaja atau Transjakarta untuk sampai ke lokasi kerja. Dua transportasi umum ini bisa lebih menghemat biaya transportasi dibanding ojek online.
Jika menggunakan ojek online Anda bisa mengeluarkan ongkos Rp 15.000 per hari, maka naik Kopaja atau Transjakarta bisa Rp 10.000 saja.
3. Cari promo biaya transportasi berbasis aplikasi
Tapi harus diakui, kehadiran transportasi berbasis online saat ini memang digandrungi masyarakat. Selain fleksibel, transportasi online juga relatif lebih cepat mengantarkan penumpang ke lokasi tujuan.
Nah, bagi Anda yang ingin lebih menghemat pengeluaran biaya transportasi, ada baiknya rajin mencari promo transportasi online. Anda bisa unduh berbagai aplikasi ojek online, misalnya. Kemudian pilih operator yang sedang memberikan promo gratis atau diskon.
Selain itu, Anda juga bisa manfaatkan layanan dompet virtual yang disediakan operator transportasi online.
4. Pilih jenis BBM yang bisa hemat biaya transportasi kendaraan pribadi
Terkadang, orang suka malas desak-desakan naik commuter line atau transportasi umum lainnya. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ke lokasi kerja di Jakarta.
Tapi, meskipun menggunakan kendaraan pribadi, Anda tetap bisa hemat kok. Caranya dengan memilih jenis bahan bakar. Jika Anda lebih suka berangkat ke tempat kerja pakai motor, Anda bisa pilih jenis bahan bakar.
Setidaknya terdapat tiga operator yang jual bahan bakar di Indonesia, yakni PT Pertamina, PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia.
Harga Pertamax 92 dari Pertamina yang paling murah untuk tahun 2018 mencapai Rp 8.400 per liter. Sementara untuk harga BBM yang dikeluarkan Shell jenis Super Rp 8.950 per liter. Adapun untuk harga termurah dari Total yakni jenis Performance 92 seharga Rp 8.750 per liter.
Nah, dari daftar harga BBM di atas, Anda bisa pilih mana yang lebih murah. Anda bisa memilih BBM Pertamax misalnya yang harganya paling murah. Atau kalau mau lebih murah lagi, Anda bisa pilih Pertalite dengan harga Rp 7.500 per liter.
Jika sehari Anda menghabiskan tiga liter Pertalite, maka uang yang Anda keluarkan adalah Rp 22.500. Jika dikalikan 20 hari kerja, maka total biayanya adalah Rp 450.000.
Advertisement
5. Nebeng kendaraan tetangga atau teman dengan tujuan lokasi yang sama
Tips selanjutnya untuk menghemat biaya transportasi adalah nebeng kendaraan tetangga atau yang tujuannya sama. Syukur-syukur tetangga Anda suka naik mobil pribadi ke tempat kerja yang sama lokasinya dengan Anda.
Atau paling tidak, Anda bisa nebeng kendaraan tetangga menuju stasiun yang dituju. Lumayan, Anda bisa hemat biaya titip motor atau ongkos angkutan umum jika Anda terbiasa naik angkot dari rumah ke stasiun tujuan.
Jika sudah bisa berhemat soal biaya transportasi, maka tentu saja pendapatan bulanan Anda bisa dipakai buat kebutuhan yang lain.