Liputan6.com, Jakarta Menjadi mahasiswa semester akhir berarti harus siap mengatakan selamat tinggal pada kata santai atau berleha-leha di kampus. Mereka dituntut untuk segera menyelesaikan tugas akhir kuliah agar segera lulus dan tidak ketinggalan dengan adik-adik tingkatnya.
Mereka harus aktif mencari dan mengolah data, melakukan revisi, mengejar dosen pembimbing dan sebagainya. Tidak jarang banyak dari mereka yang merasa stres karena tuntutan tersebut. Belum lagi ketika salah satu rekan sejawatnya lulus dan harus di wisuda terlebih dahulu, perjuangan rasanya semakin berat dan butuh banyak semangat.
Baca Juga
Bagi Anda para mahasiswa semester akhir, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan.
Advertisement
1. Jadikan wisuda teman sebagai motivasi
Melihat teman yang sudah lulus dan wisuda duluan rasanya memang senang sekaligus sedih. Senangnya karena salah satu teman berhasil menyelesaikan pendidikannya, sedagkan sedih karena kita belum berhasil mencapai tahapan tersebut. Jangankan wisuda, judul skripsi pun masih belum diterima oleh dosen pembimbing.
Alih-alih membuat Anda down, hal ini justru dapat dijadikan sebagai motivasi atau cambukan untuk makin serius menggarap skripsi.
Semester akhir kuliah bukan sesuatu yang harus ditakuti
2. Kurangi nongkrong yang tidak berfaedah
Mencari inspirasi atau refreshing seringkali dijadikan alasan oleh banyak mahasiswa tiap kali pergi nongkrong. Sah-sah saja sebenarnya jika ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman. Namun, kegiatan ini perlu Anda kurangi seminimal mungkin. Ingat, Anda bukan mahasiswa baru yang punya banyak waktu luang dan bebas pergi ke mana saja. Anda punya target yang harus segera diselesaikan di depan mata dan menyiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja.
3. Gabung dengan orang-orang yang satu tujuan
Siapa kita, ditentukan dari orang-orang yang ada di sekitar. Ungakapan ini mungkin tepat bagi Anda yang berusaha untuk mencoba sesuatu yang lebih baik. Berkumpul dengan orang-orang yang sama-sama ingin segera lulus, pasti akan mendorong Anda untuk lebih semangat dan pantang menyerah. Dibandingkan dengan orang-orang yang santai dalam menjalani hidup, semangat dan komitmen mereka tentu akan sangat berbeda. Perbedaan antara keduanya tentu memberikan dampak yang berbeda pula pada produktivitas Anda.
Advertisement
Ingat tujuan awal kuliah
4. Ingat tujuan awal kuliah
Setiap mahasiswa tingkat akhir pasti pernah merasakan semangat yang meletup-letup ketika pertama kali masuk kuliah. Gambaran mimpi dan nasihat orang tua biasanya banyak terjadi pada masa ini. Sebab itu, biasanya mereka memiliki banyak keinginan, seperti dapat IPK 4, menjadi asdos, wisuda 'prematur', ahli dalam bidang yang dipilih, dan keinginan lainnya yang membuncah di dada.
Kenangan pada masa-masa tersebut dapat Anda jadikan motivasi untuk selalu bergerak ke depannya. Ingat baik-baik, Anda pernah 'sesemangat' itu dalam menjalani hari-hari di perkuliahan dan memiliki mimpi yang luar biasa berharga untuk ditukar dengan kemalasan.
5. Ingat keluarga
Tidak dapat dipungkiri jika kuliah pasti memerlukan biaya yang tidak sedikit, meski Anda berasal dari keluarga berada sekalipun. Dengan demikian, orangtua Anda pasti berusaha semaksimal mungkin agar seluruh biaya dapat terbayarkan. Selain itu, Anda juga pasti ingin segera membahagiakan mereka dengan gelar sarjana bukan? Mengingat hal tersebut, kiranya cukup bagi Anda untuk mulai kembali survive di kampus. (Kiki Novilia)