Liputan6.com, Batam Triangel Tourim Travelmart II (3TM-II) resmi dibuka Walikota Batam, M. Rudi, di Bay City komplek Harbour Bay, Jodoh, Selasa (2/4) malam. Event yang diikuti oleh 61 buyer dan 54 seller dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura ini akan berlangsung hingga 5 April mendatang.
Kegiatan yang mengambil tema Kepri Magnificent Crossborder ini digelar oleh Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Kepri. Para peserta sudah mulai berdatangan sejak pagi, baik melalui pelabuhan ferry maupun Bandara Hang Nadim, Batam.
Baca Juga
Kemenpar Edarkan Surat Jelang Libur Nataru 2024/2025, Minta Pemda Bersiap Hadapi Skenario Terburuk di Musim Liburan
Target Kunjungan Wisman 2025 Naik Jadi 17--19 Juta Orang, Pariwisata Berkualitas Tetap Jadi Fokus Utama
Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10 Persen di Masa Libur Nataru Selama 16 Hari, Berlaku Mulai Kapan?
Pada hari pertama Triangle Tourism Travelmart, peserta diajak mengunjungi beberapa destinasi wisata. Antara lain Nuvasa Bay di Nongsa, Toko Oleh-oleh, dan infinite Framework Studio di Nongsa.
Advertisement
Walikota Batam, M. Rudi, mengatakan pentingnya memperhatikan infrastruktur untuk mendukung pariwisata Batam. Ia menyebut, infrastuktur Batam akan selesai dibangun secara sempurna pada tahun 2025. Begitu pun Bandara Hang Nadim, akan dibangun terminal dua untuk memperbesar kapasitas penumpang.
"Saat ini, Pemerintah Kota Batam juga sedang membangun Masjid Raya Sultan Mahmud Riayatsyah di Batu Aji. Masjid ini nantinya mampu menampung hingga 25 ribu jamaah. Selain itu, Pulau Putri akan diperluas dan dipercantik dengan taburan pasir putih,” jelasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Boeralimar, mengatakan Triangle Tourism Travelmart mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjaring wisman ke Batam. Ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun secara berkelanjutan, dengan gaung yang semakin besar.
“Event ini tidak harus selalu digelar di Batam. Mungkin selanjutnya bisa dihelat di Anambas atau Natuna. Sebab, di sana juga memiliki potensi wisata yang cukup besar. Sebagai wilayah crossborder Kepri sangat diuntungkan dengan memiliki berbagai potensi pariwisata unggulan,” ungkapnya.
Ketua ASPPI Kepulauan Riau, Irwandi Azwar, mengatakan Triangle Tourism Travelmart merupakan sebuah kegiatan yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memajukan Pariwisata Indonesia, sejalan dengan visi dan misi Kepulauan Riau.
“Kegiatan akan dikemas menarik, dengan mengundang para pelaku pariwisata seluruh Indonesia dan Asia. Mereka akan memperkenalkan potensi wisata, produk dan pikiran serta ide-ide kreatif untuk satu tujuan yaitu memajukan pariwisata Kepulauan Riau,” ucapnya. ASPPI sendiri adalah organisasi profesional pariwisata yang bergerak secara individu terbesar di Indonesia. Dideklarasikan di Bali pada tahun 2008, dan merupakan organisasi yang resmi terdaftar, memiliki perwakilan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Triangle Tourism Travelmart bertujuan untuk meningkatkan peluang sektor pariwisata antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Tidak hanya dari tiga negara ini saja, namun seluruh negara ASEAN juga memiliki potensi yang sama.
“Dari kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk hubungan yang kuat antara pembeli dan penjual. Atau saling bekerja sama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di antara negara-negara tersebut. Integrasi pariwisata dan kekompakan ini tentu dapat berkontribusi dalam perekonomian global yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC),” bebernya.
Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menyatakan, Pulau Batam terletak di dalam kelompok inti sentral dari Kepulauan Riau. Batam juga menjadi strategis hubungan antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Serta menjadi pusat pariwisata selama bertahun-tahun.
“Batam adalah kota dengan pertumbuhan yang tercepat di Indonesia dalam multi-budaya dan multi-agama. Batam sekaligus menjadi titik temu bagi transportasi udara dan laut yang patut diandalkan dan diperhitungkan,” ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, crossborder tourism menjadi salah satu program unggulan yang akan terus digerakkan sepanjang tahun 2019 ini. Karenanya, ia akan selalu support segala bentuk kegiatan yang ada hubungannya dengan wisata perbatasan. Baik di Kepulauan Riau maupun perbatasan lain yang memiliki potensi mendatangkan wisman.
“Selain Batam (Kepulauan Riau), daerah lain yang diprediksi mampu mendongkrak kunjngan turis mancanegara adalah Atambua, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste. Termasuk Entikong, Kalimantan Barat. Kita juga mengapresiasi inisiatif ASPPI untuk menggelar kegiatan ‘Kepri Magnificent Crossborder’ tersebut,” jelasnya.