Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang sedang mencari hunian baru? Mungkin rumah di Italia ini bisa jadi pertimbangan. Otoritas lokal baru saja menawarkan sederet properti senilai satu Euro atau setara dengan Rp17 ribu saja.
Melansir CNN, Selasa (24/8/2021), kota pedesaan Maenza menjadi wilayah pertama di Latium Roma yang menjual bangunan-bangunannya kurang dari Rp20 ribu. Mereka menyediakan lusinan tempat tinggal berarsitektur batu yang telah ditinggalkan, berharap dapat menarik para pencari tempat tinggal.
Advertisement
Baca Juga
Pedesaan yang bersejarah ini, terletak di Pegunungan Lepini, sebelah selatan Kota Roma. Dulunya merupakan tempat tinggal para gembala dan suku fiery.
Wali Kota Claudio Sperduti mengatakan, peluncuran proyek yang ambisius ini sebagai ‘perjanjian untuk kelahiran kembali’ bagi kampung halamannya yang sunyi. Tujuannya untuk memulihkan sekitar 100 properti yang terbengkalai. Beberapa di antaranya dalam kondisi reyot.
Sperduti ingin menghubungkan pemilik lama dan pembeli potensial yang tergiur dengan harga properti yang cukup murah.
"Kami melakukannya selangkah demi selangkah. Ketika keluarga asli menghubungi kami dan menyerahkan rumah lama mereka, kami akan menjualnya melalui situs kami agar transaksi transparan," ujar Sperduti.
Pembeli yang tertarik diminta untuk menghubungi balai kota untuk mendapatkan permintaan properti tertentu dan para pejabat lokal akan berusaha untuk memenuhi permintaan mereka. Penjualan beberapa rumah pada periode pertama ini akan ditutup pada 28 Agustus 2021.
Namun, wali kota menjanjikan kepada orang-orang yang belum berkesempatan bahwa masih banyak rumah lainnya yang akan ditawarkan. Pemerintah saat ini sedang bernegosiasi dengan pemilik lama.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Syarat Pembelian
Bagi mereka yang berhasil mendapatkan properti di Maenza, harus berkomitmen untuk merenovasinya dalam waktu tiga tahun. Mereka juga wajib memberi deposit 5000 euro atau hampir setara dengan Rp85 juta yang akan dikembalikan setelah renovasi selesai.
Detail dari rencana perombakan properti, baik itu menjadi rumah, B&B, toko, atau restoran, harus diajukan pula. Sperduti mengatakan, bagi keluarga dengan anak-anak atau pasangan muda yang ingin tinggal di Maenza secara semi-permanen, didorong untuk mendaftar program ini.
Jika beberapa pemohon menginginkan rumah yang sama, pemerintah akan memprioritaskan pemohon yang ingin menetap dan memiliki rencana renovasi dalam waktu dekat.
Advertisement
Bukan Kota Mati
Menurut Sperduti, kotanya lain daripada yang lain karena ia tidak menawarkan rumah seharga satu euro untuk menghentikan jumlah populasi yang semakin berkurang. Bahkan, jumlahnya hampir tidak lebih dari 3000 selama 20 tahun terakhir.
Sebagai gantinya, proyek ini mencegah agen properti yang ingin mengambil alih rumah-rumah tua yang ingin mengeruk keuntungan.
"Para keluarga dan anak muda terkadang meninggalkan kota untuk pindah ke rumah yang lebih besar di kota-kota terdekat atau vila di pedesaan, tetapi selalu ada pendatang baru yang menggantikannya sehingga seimbang," ujar Sperduti.
Sperduti menambahkan bahwa kotanya bukanlah kota mati. Masih banyak warga yang mendiami distrik lama, tetapi butuh perombakan. Proyek ini merupakan proyek pembangunan jangka panjang yang menawarkan pembeli yang tertarik dengan Maenza. (Gabriella Ajeng Larasati)
Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan
Advertisement