Alami Gangguan Imunologis, Perempuan Hanya Bisa Makan 5 Jenis Makanan Sejak Kecil

Gangguan imunologis membuatnya bereaksi berlebihan terhadap makanan yang meliputi kram hebat, kembung, dan mual sehingga harus menerapkan diet khusus.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 25 Jan 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2023, 07:02 WIB
Snack Sehat
Simak beberapa tips membuat makanan ringan yang lezat dan sehat. (unsplash.com/Brooke Lark)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bernama Jenna Gestetner asal Los Angeles, California, harus berdiet sejak masih anak-anak lantaran menderita gangguan imunologis. Karena gangguan itu, tubuhnya bereaksi berlebihan terhadap makanan, seperti mengalami kram hebat, kembung, dan mual. 

Jenna kini hanya bisa makan lima jenis makanan, yakni kalkun, ikan mahi mahi, timun, buncis dan zukini, serta mengonsumsi suplemen minyak zaitun, jeruk nipis dan glukosa. Dia secara resmi didiagnosis mengalami Sindrom Aktivasi Sel Mast (MCAS) pada Maret 2021 setelah menemui dokter spesialis yang melakukan serangkaian tes darah dan urin padanya.

Sel mast berperan kunci dalam sistem kekebalan yang bertanggung jawab untuk melepaskan mediator yang menyebabkan gejala alergi. "Dengan MCAS, sel mast melepaskan mediator sebagai respons terhadap hal-hal yang biasanya tidak berbahaya. Ini jarang terjadi, tetapi lebih umum daripada yang dipikirkan orang," ungkap Jenna seperti dikutip dari The Sun, Senin 24 Januari 2023. 

Ia pun telah melakukan diet dengan membatasi jenis makanan tertentu untuk berhasil mengatasinya. Namun menurutnya jenis diet tersebut akan memengaruhi orang secara berbeda dan oleh karena itu perawatannya sangat unik untuk setiap orang.

Setelah akhirnya terdiagnosis, Jenna mengungkap bahwa diet tersebut menjadi jawaban masalah yang telah memengaruhinya selama bertahun-tahun. "Diet saya yang terbatas ini adalah hasil dari bertahun-tahun melacak gejala dan mencari tahu apa yang membuat saya merasa terbaik."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hanya Tiga Menit Belanja

makan sehat
ilustrasi makanan diet/Photo by Valeria Boltneva from Pexels

Tanpa mengetahui apa penyebab masalahnya, dia berkata bahwa sempat merasa frustrasi dan berjuang untuk tetap positif. "Saya selalu menjadi anak yang memiliki masalah dan itu selalu terdengar seperti alasan. Akhirnya, saya berhenti memberi tahu orang-orang bahwa ada yang salah," ungkapnya. 

Jenna juga mengungkapkan bahwa orangtuanya tahu tentang perjuangannya melawan penyakit itu, tapi tidak secara detail. Mereka tahu saat didiagnosis dan terkejut akan hal itu. Ia menambahkan bagaimana akhirnya bisa bertahan, "Saya sangat beruntung keluarga mendukung saya dan membantu mendapatkan dukungan yang saya butuhkan."

Dengan kondisi itu, Jenna mengaku hanya perlu berbelanja sekitar tiga menit lantaran hanya punya beberapa pilihan makanan yang bisa dikonsumsi. Namun, ia tetap membeli stok makanan ringan, seperti permen, popcorn, keripik, saus, dan bumbu, untuk jadi stok camilan bila teman-temannya datang berkunjung.


Tak Bisa Makan di Restoran

wadah makanan
ilustrasi buah dan sayur/Photo by S'well on Unsplash

Kondisinya juga membuat Jenna tidak bisa makan di restoran. Jenna berkata, "Selama bertahun-tahun, saya menjadi jauh lebih terbiasa dengan cara saya makan. Makanan bersifat sosial jadi saya sering merasa tersisih ketika tidak bisa makan dengan teman-teman tetapi saya telah menemukan cara saya sendiri untuk diikutsertakan, apakah itu membawa makanan sendiri atau makan sebelum saya pergi keluar."

Tujuan jangka panjang Jenna adalah untuk dapat menstabilkan sel mast cukup dengan obat-obatan sehingga dapat memperluas pola makannya. Untuk saat ini, dia akan melanjutkan diet terbatasnya dan bekerja sama dengan dokter untuk meminimalkan gejalanya dan mengurangi dampak MCAS terhadap hidupnya.

Jenna adalah mahasiswa penuh waktu di USC yang mempelajari Seni, Teknologi, dan Bisnis Inovasi dan sangat bersemangat dengan inovasi perawatan kesehatan. Dengan kondisi uniknya tersebut, ia pun membagikan perjalanan kesehatannya di situs media sosial TikTok, Instagram, dan YouTube @jennaxhealth dan berharap membagikan kisahnya akan membantu meningkatkan kesadaran tentang orang-orang yang hidup dengan masalah yang mungkin tidak dilihat atau dengar.

 


Bagikan Kisah di Sosial Media

ilustrasi makanan berserat dan protein/pexels
ilustrasi makanan berserat dan protein/pexels

Jenna berkata diet hanyalah salah satu bagian dari kesehatan dan kesehatan itu subjektif. "Saya ingin bisa membuat orang lain merasa diakui. Ada begitu banyak online tentang menjadi sehat, tetapi apa yang baik untuk satu orang tidak selalu baik untuk orang lain," sebutnya lagi.

Jenna menyebutkan, memiliki penyakit kronis tidak selalu berarti Anda memiliki alat medis atau reaksi alergi yang mengancam jiwa, orang memiliki penyakit tak terlihat yang tidak akan Anda ketahui dari sudut pandang luar. Mereka yang memiliki tantangan ini masih bisa menjalani kehidupan normal karena ada hal ekstra yang harus mereka pertimbangkan saat bepergian atau bahkan meninggalkan rumah.

"Ini tentang menjalani hidup Anda sepenuhnya dalam parameter kesehatan Anda sendiri. Saya hanya mencoba mencari tahu apa arti sehat bagi saya," katanya lagi. Sebelumnya, pesenam Natasha Coates yang juga menderita MCAS mengungkapkan bahwa dia memiliki reaksi alergi terhadap air matanya sendiri, menumbuhkan rambutnya, perubahan cuaca, makanan, dan pencernaan.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya