Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, yang juga disebut dokter obgyn atau dokter kandungan, merupakan dokter yang mengkhususkan diri memeriksa kesehatan reproduksi wanita, termasuk menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause. Dokter bergelar SpOG ini juga biasanya memberi konsultasi program hamil dan perawatan kesuburan.
Dokter obgyn juga akan memastikan calon ibu menjalani masa kehamilan dengan baik sampai melahirkan bayi yang sehat. Tapi, bagaimana jadinya bila Anda jadi ibu hamil yang memeriksakan kandungan ke dokter yang ternyata mantan pacar Anda?
Momen canggung ini diceritakan seorang ibu hamil melalui unggahan TikTok yang kini viral. "Ketemu mantan x, di USG mantan v," tulis pemilik akun @docs.couple, 17 Januari 2024.
Advertisement
Terlihat dalam video, ia sedang diperiksa dengan posisi rebahan di kursi pasien, bersiap-siap melakukan ultrasonografi (USG). Sang dokter, yang ternyata mantan pacarnya, telah memegang alat USG dan mencoba mengarahkan posisinya.
"Kaget kenapa tiba-tiba yang praktek beliau, sumpah deg-degan banget," tulisnya lagi. "Tapi mau gimana lagi. Mau nggak mau harus. Malah sepanjang tindakan senyum-senyum. Alamat gagal move on."
Saat prosedur berlangsung, hasil USG tampak terlihat di layar yang berada dekat dengan tempat tidur pasien. "Penjelasannya juga detail banget, gagal fokus. Belum bumil guys, masih promil ya," sambungnya lagi.
Konten yang disukai lebih dari 70 ribu pengguna TikTok itu pun menuai beragam reaksi. "Dokter: tak dapat memilikinya tapi aku dapat melihatnya," kelakar seorang warganet. "Mantanku jadi dokter anastesi. Ketemu di ruang operasi pas sc anak pertama," yang lain menimpali.
Â
Mantan Pacar Itu Ternyata ...
"Kalau di USG mantan, mending aku ganti dokter aja," balas seorang warganet. Dari obrolan dengan sejumlah pengguna yang mengomentari unggahannya, dokter kandungan itu disebut "mantan pacar" karena kini telah berubah status jadi suami si pemilik akun.
Terkait memeriksakan diri ke dokter kandungan, Tim Health Liputan6.com melaporkan bahwa itu sebenarnya tidak hanya dilakukan ibu hamil. Pasalnya, memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi, terutama jika ada keluhan tertentu yang berkaitan dengan kewanitaan, juga tidak kalah penting.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani, mengatakan, apapun keluhan terkait kesehatan reproduksi yang muncul sebaiknya dikonsultasikan pada dokter.
"Kadang-kadang orang itu kalau pergi ke dokter kandungan pas hamil saja. Kalau sudah enggak hamil, dia malas pergi ke dokter kandungan," sebut Tria, sapaan akrabnya, dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare, 20 Desember 2022.
"Padahal urusannya bukan hanya hamil. Urusan lain juga ada untuk kesehatan alat reproduksi perempuan," tambahnya.Â
Advertisement
Deteksi Mandiri
Di samping itu, Tria mengungkap bahwa kondisi kesehatan reproduksi bisa dideteksi secara mandiri dengan memperhatikan berbagai tanda. Pemeriksaan mandiri disebut sebagai acuan untuk mengetahui kondisi organ reproduksi.
Ketika menyadari ada yang tidak beres, Anda bisa segera berkonsultasi untuk penanganan lebih lanjut. Tria mengatakan, salah satu cara paling mudah untuk mendeteksi kesehatan reproduksi secara mandiri, yakni dengan memerhatikan siklus menstruasi setiap bulan.
Disebutkan bahwa menstruasi jadi hal yang pasti terjadi pada wanita, kecuali sedang hamil, minum obat penunda haid, menopause, atau mengidap kondisi kesehatan lain. Karena itu, jika hendak mengetahui kondisi kesehatan reproduksi, Anda dapat memulainya dengan mencatat siklus menstruasi setiap bulannya.
"Mulai biasakan dulu mencatat waktu menstruasi kita. Biasakan mencatat kapan hari pertama kita menstruasi. Dari sana, mulai ketahuan kalau memang kita siklusnya enggak teratur. Artinya, enggak setiap bulan atau malah terlalu sering," kata Tria.
Tidak Sekadar Lihat Jenis Kelamin Calon Bayi
Di sisi lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku senang karena para ibu hamil saat ini rajin melakukan pemeriksaan USG, catat Tim Health Liputan6.com per 12 Agustus 2023. Dari informasi yang ia peroleh, antrean ibu hamil untuk pemeriksaan USG bahkan disebut kerap penuh.
Budi mengklaim bahwa pihaknya telah gencar melakukan pemenuhan alat USG ke fasilitas kesehatan, khususnya puskesmas-puskesmas di daerah. "Kita beli itu alat USG 10 ribu tahun ini (2023)," ucap Menkes saat menghadiri acara Nahdlatul Ulama (NU) Health Summit 2023 di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, 11 Agustus 2023.
Ia menyambung, "Mudah-mudahan sudah selesai (didistribusikan ke daerah) dan ternyata penuh orang-orangnya, wanita-wanita senang di-USG. Kenapa? Bukan untuk kesehatan, tapi untuk lihat (jenis kelamin) bayinya, laki-laki apa perempuan, laku deh itu USG."
"Ya enggak apa-apa kalau ibu-ibu pengin tahu bayinya laki atau perempuan. Nah, USG ini kan bisa sekalian lihat posisi plasenta gimana, bayinya keiket sama tali apa enggak, ya hal-hal seperti itu sebenarnya enggak sulit, yang kita lakukan, yaitu promotif preventif," katanya lagi.
Â
Advertisement