Poempida Berharap Ical-JK Sepakat Selesaikan Masalah di Golkar

Kisruh internal di Partai Golkar sejak bergulirnya pemilihan presiden beberapa waktu lalu hingga kini belum juga mereda.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Sep 2014, 14:08 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2014, 14:08 WIB
Ilustrasi Partai Golkar
Ilustrasi Partai Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh internal di Partai Golkar sejak bergulirnya pemilihan presiden beberapa waktu lalu hingga kini belum juga mereda. Sejumlah kadernya saling berbeda pendapat dalam mendukung presiden, sehingga ada yang didepak. Usulan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dipercepat pun menyeruak.

Salah satu politisi Partai Golkar Poempida Hidayatullah mengatakan, permasalahan yang ada di internal partainya hanya dapat terselesaikan jika para petinggi Partai Golkar duduk bersama.

"Intinya masalah Golkar masalah yang bisa diselesaikan oleh suhu-suhu petinggi di sana. Termasuk jika terjadi komunikasi dan kesepakatan antara ARB dan JK mungkin bisa lebih cair," kata Poempida di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9/2014).

Namun, juru bicara Jusuf Kalla saat Pilpres 2014 ini tak mengetahui bagaimana caranya menyatukan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Jusuf Kalla (JK). Sebab kedua tokoh tersebut berbeda pendapat dalam hal pandangan politik.

"Tapi saya tidak tahu bagaimana caranya. Karena keduanya sudah berbeda pandangan politik," ucap Poempida.

Meski demikian, ia berharap kedua tokoh tersebut dapat bertemu dalam waktu dekat untuk segera mencairkan suasana di internal partai berlambang pohon beringin.

"Mudah-mudahan di bulan ini bisa ketemu. Yang penting komunikasinya terjadi dulu, kemudian terjadi kesepakatan," tandas Poempida yang bersama Agus Gumiwang Kartasasmita dan Nusron Wahid belum lama ini melayangkan gugatan perdata kepada Ical dan menuntut ganti rugi senilai Rp 1 triliun atas pemecatan mereka.

Sebelumnya, pendiri Golkar Suhardiman dan politisi senior Golkar Zainal Bintang menginginkan agar munas dilgelar pada 2014, tepatnya 8 Oktober. Mosi tak percaya akan ditayangkan bila Ical tak gelar Munas.

Politisi senior Partai Golkar Ginandjar Kartasasmita menegaskan, munas dilaksanakan agar memudahkan Golkar bergabung dalam pemerintahan baru. Dia mengingatkan, salah satu Pancabakti Golkar ada yang menyebutkan kesetiakawanan. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya