Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI) Nusron Wahid menyambangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia bermaksud melaporkan harta kekayaannya melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Mengenakan kemeja putih dengan lengan panjang yang digulung, kader Nahdlatul Ulama ini mengaku kekayaannya tidak banyak bertambah saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014.
"Ya, pokoknya, setelah 5 tahun cuma nambah 1 mobil dan beberapa sawah. Tanah di Kudus 8 ribu dan 3 ribu meter," ujar Nusron Wahid di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Nusron yang melaporkan harta miliknya dengan jumlah sebesar Rp 5,8 miliar tersebut juga mengaku memiliki 4 unit mobil. Namun ia tidak menjelaskan mobil jenis apa saja yang tercantum dalam laporannya ke KPK.
Meski memiliki harta kekayaan mencapai miliaran, pria kelahiran 12 Oktober 1973 di Kudus, Jawa Tengah, ini juga mengaku masih memiliki utang sebesar Rp 600 juta.
"Itu untuk membangun pabrik bersama teman-teman di Purwakarta," tandas Nusron yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Meski telah menjelaskan sedikit mengenai harta kekayaannya, namun LHKPNÂ Nusron Wahid tersebut akan lebih diklarifikasi oleh lembaga anti korupsi. "Ya, nanti diklarifikasi dulu," ujar Kepala Bagian dan Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, saat dikonfirmasi. (Riz/Yus)