Gubernur Ganjar Pranowo Polisikan "Staf KPK"

Selain itu, Ganjar juga mempolisikan orang yang mengaku staf Presiden Jokowi.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 27 Jan 2015, 17:17 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2015, 17:17 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangkap dan menyerahkan staf KPK ke Mapolda Jateng. Rizal, orang yang mengaku dari KPK tersebut datang bersama dua orang lainnya yang mengaku sebagai staf Jokowi dari Sekretariat Negara. 

Tiga orang itu sengaja ditangkap Ganjar karena dicurigai hendak menipunya.

Awalnya sekitar pukul 10.25 WIB, tiga orang itu bertamu ke ruang kerja Ganjar Pranowo di Jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah. Rombongan yang dipimpin Supardi itu datang dan menemuinya dengan alasan pemantauan pelaksanaan pemerintahan daerah.

Menurut Ganjar Pranowo, mereka melengkapi diri dengan surat perjalanan dinas lengkap dengan kop surat.

"Alasannya mau melakukan kontrol terhadap beberapa hal. Ada suratnya, menarik ini, kop dari Kementerian Sekretariat Negara, tulisannya surat monitoring perjalanan dinas. Namanya Ir Supardi," kata Ganjar Pranowo di kantornya, Selasa (27/1/2015).

Setelah diterima dengan baik, tiga orang itu mengajaknya berbincang. Ganjar terperanjat ketika salah satu mengaku dari KPK. Ketika surat dan ID card diperiksa ternyata yang dimaksud KPK adalah organisasi bernama Komite Penegak Keadilan. Mereka beralasan melakukan monitoring koordinasi soal anggaran dan bencana Banjarnegara.

"Alasannya mau koordinasi soal anggaran dan Banjarnegara. Saya cut begitu ngomong anggaran, Banjarnegara, tata usaha. Masak saya tidak tahu staf khusus presiden, aneh betul. Opo ora ngerti aku ki sopo ngono lho (apa tidak tahu saya ini siapa lho). Kok kendel banget (kok berani banget), luar biasa," kata Ganjar.

Untuk memastikan, Ganjar lalu melakukan konfirmasi. Benar saja ternyata identitas milik Supardi tidak pernah dikeluarkan.

"Saya langsung telepon Mensesneg tapi masih rapat, hubungi staf khususnya nyambung. Dicek pagi tadi, ternyata tidak ada. Terus saya suruh mampir saja ke kantor polisi," kata Ganjar.

Supardi sepertinya sudah mempersiapkan segalanya untuk bertemu Ganjar. Ia memakai pakaian safari lengkap dengan pin di kerah kanan dan dada kiri. Dua orang lainnya yaitu sebagai sopir, Sarjono, dan dari KPK bernama Rizal.

Dijerat Pemalsuan Dokumen

Menindaklanjuti penyerahan orang yang mengaku staf KPK dan staf Presiden Jokowi, Polda Jateng langsung menyelidiki secara mendalam dokumen mereka. Bukan hanya itu, tiga laki-laki yang diduga hendak menipu Ganjar Pranowo ini pun langsung diperiksa.

Menurut Kasubdit 4 Dit Intelkam Polda Jateng AKBP Ahmad Sukandar, pihaknya sudah mengonfirmasi Sekretariat Negara dan memastikan surat dan identitas yang dibawa pria bernama Supardi itu palsu.

"Saya minta konfirmasi ke Setneg. Ada tiga narasumber. Ternyata ID card miliknya tidak pernah dikeluarkan," kata Sukandar di Mapolda Jateng, Selasa (27/1/2015).

Saat ini, pihaknya masih terus memeriksa ketiganya. "Masih kami periksa. Nanti dilimpahkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu. Pelanggarannya pemalsuan dokumen," tukas Sukandar. (Ali/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya