Keprihatinan Ahok untuk Pengembang yang Tidak Mau Bangun Waduk

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kemarin meninjau pembangunan proyek tanggul Kali Sunter di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Feb 2015, 07:23 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2015, 07:23 WIB
(Lip6 Pagi) Ahok-Sunter
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kemarin meninjau pembangunan proyek Tanggul Kali Sunter di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Ahok prihatin, karena dari 12 pengembang perumahan mewah di wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya, tidak ada satu pun yang bertanggung jawab membangun waduk.

Padahal menurut Ahok, waduk sangat berfungsi untuk resapan air saat intensitas hujan tinggi. Ditambah lagi daerah Jakarta Utara kerap mendapat terjangan air rob akibat pasang laut.

"Jadi salah siapa? Salah Pemprov dulu. Kenapa kasih izin perumahan tidak maksa orang bikin waduk, gitu loh. Jadi sekarang tambah penuh tambah penuh. Ada 12 pengembang di 1.500 hektare Kelapa Gading. Semuanya nggak tanggung jawab. Masing-masing pengembang tidak terhubung lagi salurannya. Rumah mewah yang paling bahaya, paling nggak bener sistemnya adalah Kelapa Gading. Dan ini kita yang dibebani, kita yang harus kerjakan. Nggak bisa tindakan, karena memang perjanjiannya dulu lemah," ujar Ahok, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (13/2/2015).

Untuk mengatasi banjir yang bisa saja terjadi lagi, kini Ahok berencana untuk membangun waduk di samping Mall of Indonesia Kelapa Gading. Lahannya pun tengah disiapkan. Sedangkan pembangunan Tanggul Kali Sunter sepanjang 1.900 meter diharapkan akan selesai akhir pekan ini .

Dibanding wilayah Jakarta lainnya, Jakarta Utara merupakan yang paling parah dilanda banjir. Karena kondisi wilayah tersebut lebih rendah dibanding wilayah Jakarta lainnya. Seperti juga kawasan Pantai Indah Kapuk yang dijadikan perumahan mewah padahal sebelumnya adalah daerah resapan air.

"Karena ini tangkapan resapan air. Boleh nggak bangun Pantai Indah Kapuk? Boleh. Orang luar negeri juga boleh bikin Water Grand City, tetapi buat waduk 90 hektare di pompa tunjungan. Terus yang di Pantai Indah Kapuk, yang ruko-ruko itu dibuat 40 hektare waduk supaya Kampung Taman nggak tenggelem. Ini pengusaha mau bikin nggak? Nggak. Nah yang harus memaksa dia bikin siapa? Pemprov, tapi sayang semua izin itu sudah lewat. Ini cerita dari 20-30 tahun yang lalu," ungkap Ahok. (Mar/Mvi)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya