Liputan6.com, Jakarta - Wanipah TKI asal Indramayu, Jawa Barat, pada divonis hukuman mati oleh pengadilan China dengan tuduhan membawa narkoba jenis heroin seberat 99,72 gram. Hukuman mati yang seyogyanya dilaksanakan pada 2011 itu mengalami penundaan hingga 2 tahun.
Namun hingga kini, orangtua belum menerima surat keterangan dari pihak terkait, baik Kemenlu atau BNP2TKI mengenai nasib anak pertamanya itu. Bahkan orangtua pun tidak pernah mendapat kabar baik melalui surat ataupun telepon dari Wanipah apakah masih hidup atau tidak.
Orangtua hanya mendapat surat terakhir dari Wanipah pada 2013. Surat itu ditulis Wanipah pada 20 November 2013. Dalam surat itu, Wanipah mengabarkan dirinya yang mengaku baik-baik saja.
"Ma, saya dalam keadaan baik dan sehat. Terima kasih atas doanya. Saya sekarang lebih bersabar dan tidak putus asa dalam menghadapi cobaan ini. Karena saya tahu, kalian semua menunggu kepulangan saya," tulis Wanipah dalam secarik kertas yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Wanipah juga mengaku, selama menjalani masa tahanan terhitung tanggal 14 Juli 2013, dia mendapat perhatian baik dari perwakilan pemerintah Indonesia di China ataupun kepolisian China.
"Saya sangat berterima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia (khususnya konsulat di Shanghai). Pihak kepolisian China juga sangat membantu saya, mereka memberikan keperluan sehari-hari dan makanan. Mereka mengerti karena kami jauh dari keluarga," ungkap Wanipah.
Namun kabar itu menjadi yang terakhir diterima orangtua dan kedua adiknya di Indramayu. Hingga kini, belum ada yang mengetahui persis dimana keberadaan Wanipah. Jadi tidaknya pelaksanaan mati, hingga saat ini keluarga tidak mengetahui karena belum ada pemberitahuan dari pemerintah China dan Indonesia. (Ali/Mut)
Isi Surat Wanipah TKI Divonis Hukuman Mati di China
Orangtua hanya mendapat surat terakhir dari Wanipah pada 2013.
diperbarui 17 Mei 2015, 16:12 WIBDiterbitkan 17 Mei 2015, 16:12 WIB
Orangtua hanya mendapat surat terakhir dari Wanipah pada 2013. (Liputan6.com/Richo Pramono)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa, Drama dengan Penyutradaraan yang Intens
Arti PM dan AM: Penjelasan Lengkap Tentang Sistem Waktu 12 Jam
Dijemput di RSPAD, Dirut Kebun Tebu Mas Resmi Ditahan Terkait Korupsi Impor Gula
Kilas Balik Kekerasan Jurnalis di Gorontalo: Siapa Bertanggung Jawab?
PB Djarum Guyur Bonus untuk Pebulutangkis Berprestasi di 2024
Sinopsis Akhirat: A Love Story di Vidio, Film Adipati Dolken Tentang Cinta dan Batas Kehidupan
Kemkomdigi & Kemenpan-RB Percepat Transformasi Digital Demi Layanan Publik yang Lebih Adaptif
Jaga Kesehatan Tanpa Ribet, 5 Resep Masakan Harian untuk Kolesterol Tinggi
Aksi Sok Jagoan Sejumlah Pria di SPBU Pelalawan Pakai Kartu Pers, Kini Berujung Penjara
Lebih dari Sekadar Fisik, Ini 6 Sikap Perempuan Dewasa yang Menarik di Mata Pria
350 Caption untuk Anak Pertama yang Inspiratif dan Menyentuh
Cedera Parah di Tes Pramusim, Bencana Timpa Jorge Martin Jelang Seri Pembuka MotoGP 2025