Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok mulai melirik lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun rumah susun sewa atau rusunawa di pinggir rel. Dia ingin pembangunan rusunawa itu bisa dimulai tahun ini.
Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu pun kembali memercayakan pembangunan kepada BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Pembangunan ini juga dimaksudkan untuk menanggulangi kawasan kumuh yang banyak muncul di pinggir rel kereta.
"PT KAI mau buka stasiun di Tanjung Priok-Ancol. Itu semua kawasan kumuh terlalu padat. Sudah ada yang tinggal dari tahun 1978-1980. Sekarang kita putuskan ada lahan milik PT KAI seluas 3,2 hektare," ucap Ahok usai mengecek kondisi Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (10/6/2015).
"Kita akan tugaskan PT Jakpro untuk bangun rusun terpadu. Jadi ada toko, pakai lift yang seperti di rusunawa Tambora," sambung mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Sebagai permulaan, Ahok ingin rusunawa dibangun di sekitar Stasiun Kampung Bandan. Diharapkan, pembangunan fisik sudah dimulai sehingga rusunawa dapat digunakan pada tahun 2017.
"Nanti mereka akan kita pindahkan ke rusunawa yang kita bangun terhubung dengan depo MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta yang ada juga di Kampung Bandan. Saya harap, paling telat tahun depan sudah mulai konstruksi untuk pembangunan. Jadi kita akan pindahkan mereka," imbuh dia.
Warga Pendatang
Selama ini, menurut Ahok, masalah sulitnya memindahkan warga di rusun karena mereka merupakan warga pendatang. Ahok memastikan warga pindahan juga bisa mendapat rusun dengan rekomendasi dari para tetangga. Tentu pemerintah akan memberi mereka KTP DKI Jakarta.
"Mereka umumnya mau pindah kok. Yang keberatan kan karena punya rumah yang disewain. Tapi jadi dulu rusunnya, baru mereka pindah. Kalau sudah jadi, Anda setuju atau tidak, tetap saya bongkar.
"Makanya kita akan kasih dana penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Jakpro supaya cepat, nggak usah pakai Detail Engineering Design (DED). Jadi Jakpro kerja sama dengan PT KAI," tegas Ahok.
Keseriusan ini ditunjukkan Ahok dengan memberikan modal besar dalam bentuk PMP ke Jakpro. Tak tanggung-tanggung, Ahok akan memberi dana sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 7 triliun dengan APBD 2015.
Lokasi Rusunawa
Sementara Kepala Daops I PT KAI, Apriyono mengatakan, rencana pembangunan rusunawa di samping Stasiun Kampung Bandan dan Manggarai masih dalam tahap pembahasan mendalam. Tapi, dia memastikan kedua lokasi itu pasti dibangun rusunawa seperti yang sudah disepakati.
"Yang akan dibangun di Manggarai dan Kampung Bandan. Kan ada tanah milik PT KAI yang kosong. Tadi Pak Gubernur melihat lokasi bersamaan dengan warga. Ini lho yang ingin saya bangun. Tapi kan nanti butuh surat administrasinya. Kita harus bicarakan lebih mendalam dengan Pemprov DKI," papar Apriyono.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, Ika Lestari Aji menjelaskan, pembangunan rusunawa di samping Stasiun Kampung Bandan berjumlah 10 tower.
Satu tower berisi 270 unit hunian. Artinya dengan dibangunnya 10 tower, akan ada 2.700 unit hunian yang dapat digunakan untuk menampung warga yang terkena relokasi di pinggiran rel kereta. "Kalau di Manggarai baru direncanakan dua tower," beber Ika.
Ika pun menginginkan pembangunan rusunawa sudah bisa dimulai 2016. Untuk anggarannya, Ika mengaku belum tahu-menahu soal besaran angkanya. "Harapannya tahun depan sudah mulai dibangun. Soal anggaran saya tidak tahu," tutup dia. (Ans/Mut)
Ahok Ingin 10 Tower Rusunawa Pinggir Rel Dibangun Tahun Ini
Sebagai permulaan, Ahok ingin rusunawa dibangun di sekitar Stasiun Kampung Bandan, Jakarta Utara.
diperbarui 10 Jun 2015, 17:39 WIBDiterbitkan 10 Jun 2015, 17:39 WIB
Puluhan warga berebut bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai meresmikan pengoperasian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil China Masters 2024: Adaptasi Jonatan Christie Belum Maksimal
Arti Bhinneka Adalah Keberagaman: Memahami Makna dan Penerapan Semboyan Bangsa
Cuaca Hari Ini Rabu 20 November 2024: Jakarta Pagi Hingga Malam Berawan Tebal
Memahami Frasa Benda Adalah Kunci Penguasaan Bahasa Indonesia
Kisah Pendiri Napster Sean Parker, Berawal dari Peretas hingga Jadi Miliarder
Berapa Harga Bitcoin di Akhir 2024? Intip Ramalan dari 5 Chatbot AI
20 November 1992: Kebakaran Besar Kastil Windsor yang Menelan Biaya Restorasi Rp802 M
Goldman Sachs Prediksi Indeks S&P 500 Bakal Sentuh 6.500 pada 2025
Sempat Tertekan Sebelum Hajar Arab Saudi, STY Balik Pede Timnas Indonesia Lolos Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia
3 Resep Cokelat Dubai, Buat Sendiri Camilan Viral di Rumah
Paradigma Childfree Bermula di Jawa, Peneliti Ungkap Alasan dan Faktor Pendorongnya
Aktivitas Wisata Seru yang Bisa Dilakukan di Danau Singkarak