Emisi CO2 di Kalteng Lebihi Ambang Batas Dunia

Emisi karbon di Kalimantan Tengah telah mencapai 2.237 ppvb. Melebihi ambang batas emisi dunia yang hanya 480 ppvb.

oleh Eko Dimas Ryandi diperbarui 11 Okt 2015, 15:58 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2015, 15:58 WIB
NASA Perlihatkan Foto Asap Kebakaran Kalimantan dan Sumatera dari Satelit
NASA Perlihatkan Foto Asap Kebakaran Kalimantan dan Sumatera dari Satelit (REUTERS/NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan dari 2 pulau di Indonesia belum juga padam. Tak ayal, kabut asap di Indonesia belum hilang. Salah satu kebakaran terparah ada di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala Pusat Data, Infomasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan emisi karbon dioksida (CO2) di Provinsi Kalteng telah mencapai 2.237 ppvb.

Angka tersebut, kata dia, jauh di atas jumlah ambang batas emisi dunia yang hanya di angka 480 ppvb. Emisi sebesar itu, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Kalteng telah menyumbang banyak gas rumah kaca.   

"Jadi kalau CO2 masih di bawah 420 ppvb, itu masih bisa diserap bumi. tapi jika sudah lebih dari itu, maka akan di emisikan ke atmosfer," ujar Sutopo kepada Liputan6.com, Minggu (11/10/2015).

Dia juga mengatakan, di Provinsi Kalteng, karhutla masih terjadi. Hari ini, hingga pukul 05.00 WIB, terpantau terdapat 96 titik panas di provinsi tersebut. Sementara di provinsi lainnya di Pulau Kalimantan, juga masih terdapat 86 titik panas.

"Diantaranya Kalimantan Barat 55 titik panas, Kalimantan Selatan 25 titik panas, Kalimantan Timur 6 titik panas. Total titik panas di Pulau Kalimantan terpantau 182 titik panas," pungkas Sutopo. (Dms/Bob)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya