BNPB: Terjadi Kebakaran Lahan Baru di Kalimantan Timur

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengungkap adanya kebakaran lahan baru di wilayah Kalimantan Timur.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 06 Okt 2015, 12:57 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 12:57 WIB
Tim Satgas Karhutla: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Disengaja
Setiap tahun kabut asap dampak dari kebakaran hutan menyelimuti kawasan Riau dan sekitarnya.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengungkap adanya kebakaran lahan baru di wilayah Kalimantan Timur. Hal ini pula yang menyebabkan bencana asap sampai saat ini belum bisa diatasi.

"‎Di Kalimantan Timur, ada penambahan kebakaran baru. Setelah diteliti, sebagian yang dibakar adalah kebun milik masyarakat atau perorangan‎," kata Willem di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Willem menuturkan, jumlah titik api di Kalimantan mencapai 712 titik. Ia merinci titik api di Kalimantan Timur mencapai 333 titik, di Kalimantan Tengah 262 titik, Kalimantan Selatan 104 titik, Kalimantan Utara 7 titik, dan Kalimantan Barat 6 titik.

Berdasarkan pengamatan dari citra satelit dalam kurun waktu 2 terakhir, jelas dia, pemadaman di wilayah Sumatera Selatan, khususnya di Ogan Komering Ilir‎ masih lambat.

"Jumlah titik api di Sumatera 502 titik, terdiri dari Sumatera Selatan 466 titik, di Jambi 17 titik Lampung 8 titik, Sumatera Barat 6 titik, Bangka Belitung 3 titik, dan Riau 2 titik. Jadi posisi masih sama. Ini hotspot Sumsel, sampai sekarang masih eksis nih barang," tutur dia.

BNPB, lanjut Willem, akan memfokuskan pemadaman titik api di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Upaya pemadaman masih‎ dengan langkah yang sama, yaitu menggunakan water bombing atau pengeboman air melalui udara. Kemudian, akan ditambah pula prajurit TNI yang bertugas di wilayah tersebut, tapi jumlah pastinya belum diketahui.

"Untuk hujan buatan, ini yang jadi kendala, sampai minggu ini, awan tidak cukup untuk disemai. Kita intensifkan pemadaman dari darat dan udara, lalu patroli sosialisasi," tandas Willem. (Alv/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya