Liputan6.com, Jakarta - Ide Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso untuk membuat penjara khusus bandar rupanya sempat diprotes oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
"Ada protes dari Menhumkan dan Presiden. Katanya, 'ini Pak Kepala BNN terlalu semangat'," kata pria yang akrab disapa Buwas menirukan Jokowi di kawasan Caringin, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Desember 2015.
Menurut Budi, wacana penempatan bandar dan pengedar narkotika di penjara khusus ini bukan asal-asalan. Sebab hal itu berdasarkan dari hasil evaluasi yang dilakukan BNN.
Bahkan, kata Buwas, dia kembali diprotes oleh Jokowi dan Yasonna ketika menangkap 1.523 bandar dan pengedar dalam kurun waktu 3 bulan menjabat Kepala BNN.
Baca Juga
"Katanya, ini Pak Kepala BNN terlalu semangat. Penjara bisa penuh kalau begini," ucap pria yang akrab disapa Buwas ini.
Saat ini Buwas telah menyiapkan sebuah pulau kecil di Madura, Jawa Timur untuk membangun penjara khusus para bandar narkoba.
Penjara tersebut nantinya akan 'dipagari' macam-macam binatang buas sebagai penjaga.
"Tim saya sudah melakukan survei, ada pulau di Madura yang bisa dibuat penjara khusus napi narkoba. Di pulau itu nanti kita tanam binatang buas, seperti buaya dan ikan piranha," kata Buwas beberapa waktu lalu.
Buwas menambahkan, pulau yang dimaksud berada di wilayah administrasi Kabupaten Sumenep.