Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto mendukung penuh pemilihan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri untuk menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Tito menjadi satu-satunya nama yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menjadi calon Kapolri.
Ia tak mempermasalahkan status Tito yang merupakan perwira tinggi polisi dengan pangkat komisaris jenderal termuda dan melangkahi angkatan di atasnya. Menurut Moechgiyarto, sudah selayaknya Tito memegang tongkat komando Tribrata 1 karena ia polisi terbaik saat ini.
Baca Juga
"Jadi saya sepenuhnya mendukung Beliau untuk jadi Kapolri. Saya bukan bicara senior-yunior. Saya bicara soliditas institusi dan yang kedua, figur Beliau sangat pantas dan memang yang terbaik menurut saya. Dan bukan pilihan keliru," ujar Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Advertisement
Moechgiyarto pun memupuk harapan di kepemimpinan Tito kelak, agar Korps Bhayangkara semakin maju dan dapat melakukan reformasi atau penyegaran sesuai harapan masyarakat.
"Beliau juga bukan orang yang bersikap arogan dan sewenang-wenang. Beliau santun ke senior, yunior dan rekan. Sangat baik," tutur Moechgiyarto.
Diprediksi Tanpa Hambatan
Ketua DPR Ade Komarudin menyatakan Komisi III DPR sudah menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengenai rekam jejak Tito Karnavian berjalan dengan baik sehingga tak ada lagi yang diragukan dari sosok Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
"Kemarin kita mendengarkan berbagai institusi mengonfirmasi tentang banyak hal tentang Pak Tito ini berjalan baik, semua penilaiannya baik. Saya kira tidak ada alasan untuk memperlambat," papar Akom.
Politikus Partai Golkar ini yakin, proses penetapan Tito menjadi Kapolri dapat berjalan dengan lancar hingga rapat paripurna pada Selasa 28 Juni 2016.
"Saya yakin dengan proses yang lancar ini. Hari ini kunjungan ke kediaman, Kamis dilakukan fit and proper test, tanggal 28 Juni hari Selasa agenda di Paripurna bisa dibawa dan diambil keputusan," ucap dia.
Akom menuturkan, pada Selasa 21 Juni 2016 malam, dirinya sempat berdiskusi dengan Tito. Dia menyampaikan kepada Tito soal harapan masyarakat yang luar biasa kepada dirinya.
"Itu semua artinya beban yang ditabung oleh Beliau merupakan tantangan tersendiri untuk Pak Tito yang pada umur muda memiliki banyak prestasi dalam karier dan diberikan kesempatan oleh Presiden. Tentu semua amanah Tuhan Yang Maha Esa," Akom menandaskan.