Polisi Tetap Gunakan Pengamanan Persuasif Jika Ada Demo Susulan

Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia Irjen Boy Rafli Amar mengatakan sudah menjadi tugas polisi untuk mengamankan demonstrasi.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2016, 12:53 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 12:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Setelah demo 4 November, ada wacana aksi serupa digelar kembali pada 25 November. Polri masih menunggu perkembangan dari rencana tersebut. Namun, polisi siap mengamankan aksi itu.

Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan sudah menjadi tugas polisi untuk mengamankan unjuk rasa.

"Tentu kembali kepada tugas-tugas kepolisian dalam unjuk rasa itu, ya melakukan pengamanan sejauh ini. Kami masih lihat perkembangannya seperti apa," kata Boy, di Markas Komando Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, di Depok, Jumat (11/11/2016).

Menurut dia, polisi tetap akan mengedepankan pola pengamanan persuasif. Terlebih, Kapolri telah menginstruksikan hal tersebut.

"Pola-pola pengamanan kami lebih kepada persuasif dan preventif yang menjadi hal tata kelola pengamanan unjuk rasa yang selama ini kami ke depankan," ujar Boy seperti dilansir Antara.

Beberapa hari setelah demonstrasi besar berbagai organisasi massa menuntut pengusutan dan penegakan hukum atas dugaan penistaan agama oleh yang diduga dilakukan Basuki Purnama, Jokowi secara intensif bersafari untuk dialog dengan unsur militer Indonesia dan organisasi berbasis Islam.

Sebelumnya, ada informasi akan ada aksi susulan pada 25 November 2016 untuk memprotes Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut surat dalam kitab suci dalam pidatonya di Kepulauan Seribu. Informasi tersebut pun sudah dikantongi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Sudah ada informasi tapi kita akan antisipasi," kata Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 8 November 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya