Sumarsono: Pelayaran ke Kepulauan Seribu Akan Dikelola Pelni

Menurut Soni, pengelolaan kapal oleh Pelni nantinya akan lebih berdampak pada kenyamanan dan keamanan.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Jan 2017, 16:54 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 16:54 WIB
20161228-Menhub-Pulogebang-FF1
Menteri Perhubungan Budi Karya didampingi Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono (Soni) berdialog dengan penumpang saat meninjau terminal terpadu Pulogebang, Jakarta, Rabu (28/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, operasional pelabuhan serta aktivitas syahbandar merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Demikian pula dengan kewenangan pemberhentian kapal di pelabuhan.

"Navigasi juga termasuk kewenangan Kemenhub. Dan nanti Kemenhub juga akan menaruh kapal yang lebih baik untuk dikelola oleh Pelni," ucap Sumarsono di Balaikota Jakarta, Selasa (3/1/2017).

Dia menjelaskan, pengelolaan kapal oleh Pelni nantinya akan lebih berdampak pada kenyamanan dan keamanan. Bahkan, dalam waktu dekat Pelni juga akan melayani jalur pelayaran menuju Kepulauan Seribu.

"Kapal lebih baik dikelola oleh Pelni, sehingga lebih save juga, lebih nyaman dan ini akan dilakukan dalam waktu dekat," jelas pria yang akrab disapa Soni tersebut.

Tentang terbakarnya KM Zahro Expres, dia menilai perlu adanya peningkatan pelayanan, karena apa yang terjadi pada Minggu 1 Januari 2017 itu bukan mengenai kapasitas penumpang.

"Itu bukan karena over capacity, dari semua yang saya tanya itu mereka tidak berdesakan. Kapasitas 285 terisi cuma 247, sehingga masih ada sisa," papar Soni.

Karena itu, lanjut dia, yang perlu diperhatikan ke depan adalah pemeriksaan kondisi mesin sebelum keberangkatan.

"Yang harus ditingkatkan pelayanan dari segi cek dan kontrol, termasuk pengecekan sebelum berangkat. Seperti petugasnya, tiketing, navigasi hingga kapal itu sendiri," Soni memungkas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya