Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku dirinyalah yang menyarankan agar Soekarno menjadi film untuk acara Nonton Bareng bersama dengan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dan Muda-mudi Partai Golkar. Meski, Ahok sudah pernah menonton film Soekarno ini bersama keluarganya.
"Saya sudah nonton film ini 2,5 jam, tidak terasa filmnya habis, saya bawa anak saya nonton film ini. Kenapa film ini begitu penting buat ditonton kembali? Bung Karno itu disalahpahami yang udah mengarah ke fitnah sebetulnya," ungkap Ahok di Britama Arena Sportsmall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (21/1/2017).
Baca Juga
Di film ini, lanjutnya, juga menggambarkan bagaimana perjuangan seorang Bung Karno ketika membuat keputusan. Dan ketika targetnya merdeka, kata Ahok, anak muda justru mengajak perang.
Advertisement
"Lalu Bung Karno putuskan sesuatu. Ini suatu keputusan yang menurut orang enggak bermoral, tapi demi bangsa dan negara, Bung Karno ambil keputusan itu," paparnya.
"Ketika disalahpahami, difitnah seolah-olah Bung Karno di pihak Jepang, Bung Karno juga tidak peduli, dia jalankan," imbuh Ahok.
Selain itu, Ahok juga merasa kagum dengan Soekarno di tengah masalah keluarga, bangsa, dan negara tetapi tetap bisa jatuh cinta juga. Itu menunjukkan kalau Bung Karno hanyalah manusia biasa dan di film ini digambarkan dengan sangat baik.
"Saya suka film ini karena tidak menutupi, Bung Karno adalah manusia biasa. Di tengah masalah keluarga, di tengah persoalan negara, dia tetap kekeuh berjuang," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini sangat berharap agar anak-anak muda menonton film Soekarno. Menurutnya, dengan begitu, maka kita bisa melahirkan banyak patriot-patriot bangsa Indonesia.
"Yang mau berjuang buat negara, bukan hanya menjual agama untuk berkuasa. Saya kira film ini sangat baik, bisa tahu kenapa negara ini begitu besar, karena kita punya Bung Karno yang begitu patriot," jelas Ahok.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Muda Karya, Rob Raffael Kardinal menjelaskan acara nobar ini agar bisa memberikan semangat kepada pemuda-pemuda Indonesia.
"Memberikan untuk pemuda-pemuda Indonesia untuk lebih berpartisipasi dalam politik Indonesia. Karena kalau pemuda-pemuda enggak ikut politik, yang ada orang itu-itu aja, Indonesia enggak akan berubah dan enggak akan maju," tukas Rob.
Tak hanya Rob, Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Eric Ngadiman menyebut dipilihnya film Soekarno juga karena di dalamnya ada soal Pancasila.
"Dari beberapa isu-isu yang lagi hot, yang lagi di masyarakat itu lumayan dibicarakan. Kita lagi ingin mengangkat ini loh negara kita, apa sih pentingnya Pancasila, apa sih Pancasila itu. Jadi itulah salah satu intisari kenapa kita pilih film ini," tegas Eric.