Survei: NU Tradisionalis, Muhammadiyah Moderat, FPI Keras

Survei ini juga menunjukkan popularitas FPI mengalahkan beberapa ormas Islam yang sudah ada jauh sebelumnya.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jan 2017, 22:47 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 22:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Alvara Research Center (ARC) merilis hasil survei bertajuk Potret Keberagamaan Muslim Indonesia. Dalam hasil survei ini, Nahdlatul Ulama (NU) dicitrakan sebagai ormas yang menghargai budaya lokal, tradisionalis, ajarannya cocok di Indonesia, serta melindungi kelompok minoritas, sementara Muhammadiyah dicitrakan modern dan moderat.

"Sedangkan FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dicitrakan dengan mengusung syariat Islam serta ajarannya keras atau kaku," kata Direktur ARC Hasanuddin Ali di Jakarta, Senin (30/1/2017).

NU, Muhammadiyah, dan Front Pembela Islam (FPI), sambung dia, merupakan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam yang paling dikenal menurut mayoritas responden survei. NU dikenal oleh 97 persen, Muhammadiyah 94,3 persen, dan FPI 68,8 persen dari 1.626 responden.

"Survei ini menunjukkan popularitas FPI mengalahkan beberapa ormas Islam yang sudah ada jauh sebelumnya," kata Hasanuddin seperti dilansir Antara.

Sementara dari segi afiliasi, lanjut Hasanuddin, mayoritas umat Islam berafiliasi pada NU, yakni 50,3 persen dan Muhammadiyah sebanyak 14,6 persen.

Secara umum, merujuk hasil survei ini, mayoritas umat Islam Indonesia merupakan masyarakat yang religius dan menyatakan agama memegang peranan penting bagi kehidupan mereka.

Survei ARC ini dilaksanakan pada pekan keempat November hingga pekan pertama Desember 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada responden dari 34 provinsi yang dipilih melalui multi stage random sampling dengan margin of error 2,4 persen.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya