Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengeluhkan sulitnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dia menyebut ada beberapa pihak yang menghalanginya bertemu dengan Jokowi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah pernyataan SBY itu. Pramono memastikan tidak ada yang menghalangi pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca Juga
"Kami juga membaca bahwa ada yang menghalangi-halangi sama sekali enggak ada," tegas Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Advertisement
Politikus PDIP itu memastikan, setiap orang yang akan bertemu Jokowi akan disampaikan melalui Sekretariat Negara atau Sekretariat Kabinet. Setelah itu, permintaan pertemuan disampaikan kepada Jokowi.
"Karena mekanismenya seperti itu," imbuh Pramono.
Dia menegaskan, sampai saat ini belum ada permintaan dari SBY untuk bertemu dengan Presiden Jokowi. Karena itu, pihaknya mempersilakan SBY untuk mengajukan permintaan pertemuan agar segera disampaikan kepada Jokowi.
"Tentunya kalau memang beliau menginginkan bertemu dengan Presiden dan ada permintaan nanti akan dikomunikasikan kepada Presiden Jokowi," ucap SBY.
SBY dalam jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat mengatakan, Presiden Jokowi dilarang untuk bertemu dengannya. Orang-orang yang melarang ini, berada di sekitar Jokowi.
"Saya diberi tahu, konon katanya ada tiga sumber yang memberitahu saya beliau ingin bertemu dengan saya, tidak ada masalah, cuma dilarang oleh dua - tiga orang di sekeliling beliau. Nah, dalam hati saya hebat juga ini yang bisa melarang presiden kita untuk bertemu dengan sahabatnya yang juga mantan presiden," kata SBY, Rabu 1 Februari.
"Ini sekaligus saya ungkapkan pada hari yang baik ini bahwa bagus kalau kami berdua bisa saling melakukan klarifikasi supaya tidak menyimpan, sekali lagi prasangka, praduga, rasa kecurigaan," imbuh SBY.