BNPB: Banjir Rendam Kawasan Rawajati dan Jatinegara

Banjir di Rawajati merendam pemukiman di RT 02, RW 07 dengan ketinggian air mencapai 20 cm.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Feb 2017, 23:12 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2017, 23:12 WIB
20160306- Jembatan Rawajati Dibongkar-Jakarta-Yoppy Renato
Pemprov DKI Jakarta mulai membongkar Jembatan Rawajati, Kalibata, Jakarta, Minggu (6/3/2016). Pasalnya, keberadaan jembatan tersebut menyebabkan pemukiman warga di sekitar Kali Ciliwung sering terendam banjir. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Naiknya debit Sungai Ciliwung telah menyebabkan permukiman di bantaran Ciliwung terendam banjir. Daerah tersebut di antaranya berada di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD DKI, banjir juga terjadi di Cilandak Timur, Petogogan, Kampung Melayu, Cawang, dan Bidara Cina. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan.

"Banjir di Rawajati merendam pemukiman di RT 02, RW 07 dengan ketinggian air mencapai 20 cm," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (12/2/2017).

Tak hanya itu, air juga masuk ke rumah warga di daerah Jatinegara. Air merendam empat kawasan di RW 04. Yaitu Rt 10, 11, 12, 13 dengan ketinggian air antara 30-50 sentimeter.

"Jumlah total terdampak di Kelurahan Kampung Melayu 84 KK 266 jiwa," ujar Sutopo.

Masih di Jatinegara, tepatnya di Bidara Cina, banjir juga merendam tiga RT. Yaitu RT 16,17,18 di RW 07.

Suasana yang sama juga dirasakan warga di Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur. Ada tiga RT yang terkena dampak banjir tersebut. "Yaitu RT 10, 11, 12, di RW 02. Ketinggian air antara 20 sampai dengan 40 sentimeter," ungkap Sutopo.

Untuk di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, banjir merendam RT 03 dan 09 di RW 03. Ketinggian air mencapai 10 sampai dengan 50 sentimeter. Selain itu, di Petogogan, Kebayaoran Baru, juga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 sentimeter.

"Banjir di RW 02 RT 05, 06, 07. Penyebab banjir kenaikan muka Kali Krukut," jelas Sutopo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya