Jokowi: Kerja dengan Saya Pakai Target, Tidak Kecil Targetnya

Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada 1.989 warga. Sertifikat dibagikan kepada warga di beberapa wilayah di Jawa Barat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Apr 2017, 08:14 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2017, 08:14 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi ( foto: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya membagikan sertifikat tanah kepada seluruh warga Indonesia. Khusus di Jawa Barat, Presiden Jokowi menargetkan 500 ribu sertifikat tanah diberikan kepada warga hingga 2018.

"Di Jawa Barat sendiri biasanya setahun hanya 50-60 ribu sertifikat yang diberikan. Tahun ini saya berikan target 370 ribu sertifikat harus diberikan di Jawa Barat, jangan dipersulit. Tahun depan 500 ribu di Jawa Barat harus diberikan," kata Jokowi di Lapangan Stadion Ranggajati, Cirebon, Jawa Barat, Kamis 13 April 2017 dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Kepresidenan.

Saat itu, Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada 1.989 warga. Sertifikat dibagikan kepada warga di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kota Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar.

"Target kita untuk pembagian sertifikat ini bukan angka yang kecil. Dulu paling se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke setahun itu paling banyak 400 sampai 500 ribu. Sekarang targetnya 5 juta harus diberikan," imbuh Jokowi.

Jokowi memberikan target tinggi untuk pembagian sertifikat tanah kepada warga. Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil tahun ini harus menyelesaikan 5 juta sertifikat dan meningkat 7 juta sertifikat tanah pada 2018.

"Ini janjian saya dengan Pak Menteri Agraria. Janjiannya di angka itu. Kalau tidak tercapai tahu sendiri. Risikonya bekerja dengan saya ya pakai target, dan targetnya pasti tidak kecil," ujar Jokowi.

Setiap warga sudah seharusnya memiliki sertifikat atas lahan yang dimilikinya. Bila terus dibiarkan tak memiliki status hukum yang jelas, bisa jadi sengketa di kemudian hari.

"Sehingga saya dorong terus kantor-kantor BPN agar cepat melayani rakyat. Jangan mengurus sertifikat sampai bertahun-tahun. Pasti akan saya lihat kalau yang mengurusnya lama," ucap Jokowi.

Dia menerangkan, sertifikat tanah merupakan dokumen berharga yang bisa dijadikan agunan di bank. Tapi, warga diminta berpikir dan menghitung betul sebelum meminjam uang di bank dan menyertakan sertifikat tanah sebagai agunan.

"Tapi tolong kalau ingin menambah modal kerja, ingin mendapat uang dari bank, hati-hati. Dikalkulasi dengan betul. Kalau tidak bisa mengembalikan nanti sertifikatnya hilang, hati-hati. Kalau mau beli, beli yang bisa meningkatkan produktivitas," kata Jokowi.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya