Jokowi kepada Perwira Remaja: Kalian adalah Masa Depan TNI-Polri

Jokowi mengingatkan tantangan yang dihadapi ke depan merupakan tantangan multidimensi yang harus diselesaikan demi menjaga keutuhan NKRI.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jul 2017, 09:25 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2017, 09:25 WIB
Presiden Jokowi Berikan Pembekalan kepada 437 Capaja TNI-Polri
Presiden Joko Widodo bersiap memberikan pembekalan Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri Tahun 2017 di Gedung Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (24/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik perwira remaja (Paja) TNI-Polri 2017 dalam upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2017 yang digelar di Istana Kepresidenan pagi ini. 

Ada 437 calon perwira remaja yang dilantik oleh Jokowi. Mereka terdiri dari 224 orang dari Taruna Akademi Militer, 94 orang dari Taruna Akademi Angkatan Laut, 117 orang dari Taruna Angkatan Udara, serta dua orang dari Taruna National Defence Academy. Sementara dari Taruna Kepolisian berjumlah 292 orang.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa mereka yang dilantik merupakan harapan masa depan TNI dan Polri.

"Saudara-saudara adalah masa depan TNI dan Polri. Di tangan saudara-saudaralah yang akan menjalankan adaptasi dan reformasi institusi, agar TNI-Polri dapat terus mengikuti perkembangan tantangan modern dewasa ini," ujar Jokowi saat menyampaikan amanatnya di Istana Kepresidenan, Selasa (25/7/2017). 

Jokowi mengingatkan tantangan yang harus dihadapi ke depan merupakan tantangan multidimensi yang harus diselesaikan demi menjaga keutuhan NKRI. 

"Tantangan seperti upaya pengeroposan nilai Pancasila, tindak kekerasan, dan anarkisme, separatisme, dan terorisme, meningkatnya peredaran narkoba dan penyelundupan dan perdagangan ilegal, jadi tantangan yang harus dihadapi," kata Jokowi. 

Jokowi juga mengingatkan para prajurit muda itu untuk memperhatikan isu-isu global yang saat ini turut menjadi sorotan dunia. Isu-isu seperti permasalahan perbatasan, konflik antar negara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi turut berpengaruh pada kepentingan bangsa.

"Soal perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer maupun berkembangnya ISIS dan foreign terrorist fighters, menjadi isu-isu yang memberikan dampak langsung maupun tidak langsung kepada negara kita Indonesia," Jokowi menandaskan.

Saksikan video Menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya