Maruarar Sirait Tak Sepakat Jokowi Disebut Otoriter

Menurut Maruarar, pemerintahan Jokowi tetap berlandaskan demokrasi dan bukan otoriter.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Agu 2017, 21:32 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 21:32 WIB
Simposium Nasional Dukung Pancasila
Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait memberikan sambutan di acara Simposium Nasional di Jakarta, Senin (14/8). Acara tersebut di gagas oleh Taruna Merah Putih sebagai bentuk dukungan Pancasila sebagai lambang Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait mengaku tak sepakat dengan tudingan sejumlah pihak terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut otoriter.

"Tidak benar bahwa ada yang mengatakan Jokowi adalah otoriter," kata Maruarar di acara Simposium Nasional bertajuk 'Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa', Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8/2017).

Menurut Ara, sapaan akrab Maruarar, pemerintahan Jokowi tetap berlandaskan demokrasi. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aksi demonstrasi beberapa waktu lalu yang ramai dilakukan sekelompok orang.

"Coba lihat saja seminggu berapa kali orang bisa demo. Pemuda, mahasiswa ataupun kelompok masyarakat bisa demo di depan Istana. Apakah itu bisa dibilang Jokowi itu otoriter?" terang politisi PDI Perjuangan itu.

"Jadi saya rasa itu bukti-bukti yang sangat konkret bahwa tidak benar kalau ada yang mengatakan Jokowi adalah otoriter," sambung dia.

Ajak Pemuda Jaga Pancasila

Dalam acara Simposium Nasional ini, Ara juga mengajak seluruh pemuda untuk berada di garis paling depan menjaga dan membela Pancasila. Ajakan itu dilandasi beberapa fakta dan ancaman dari sekelompok orang yang mau mengganti Pancasila sebagai dasar negara.

"Anak muda harus menunjukkan berani mendukung Pancasila. Anak-anak muda, bersama kekuatan dan kelompok civil society, harus bahu membahu dengan TNI dan Polri untuk selalu menjaga Pancasila, bersama dengan pemerintahan Jokowi dan JK," ucap Ara.

Tak hanya itu, Ara juga meminta para pemuda untuk merapatkan barisan menentang paham radikal dan intoleran.

"Bersatu menghadapi radikalisme menghadapi intoleran dan mendukung Pancasila, saya pikir tidak ada kekuatan manapun apalagi bersama-sama pemerintah, bersama TNI dan Polri kita bergandengan tangan. Jadi bagaimana kekuatan masyarakat, kekuatan sipil TNI Polri, Presiden itu mengawal Pancasila," tambah dia.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya