Protes Kebijakan Donald Trump, MUI Serukan Boikot Produk AS

Seruan boikot juga akan diikuti sejumlah ormas Islam yang akan hadir pada 'Aksi Bela Palestina' di Monas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Des 2017, 20:43 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 20:43 WIB
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana akan menggelar unjuk rasa bertajuk 'Aksi Bela Palestina'. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana akan menggelar unjuk rasa bertajuk 'Aksi Bela Palestina'. (Liputan6.com/Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana menggelar unjuk rasa bertajuk 'Aksi Bela Palestina'. 

Aksi ini dilakukan guna menolak pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Sain menggelar aksi lapangan, pihaknya juga akan menyerukan boikot produk buatan Amerika Serikat. 

"Supaya jangan ada negara-negara lain yang ikut ajakan Donald Trump, andai kata itu tidak juga, kita akan ajak seluruh dunia untuk melakukan boikot terhadap produk-produk Amerika," kata Ma'ruf di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

Hal senada juga disampaikan Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin. Menurut dia, aksi boikot tetap akan dilakukan sambil pihaknya mematangkan konsep pemboikotan.

"Bagaimana nanti bentuknya, produk apa saja dan kapan waktunya (diboikot) semua lagi digodog, isinya dibuka hari ahad (saat aksi) nanti, mohon bersabar," ucap Zaitun.

Zaitun yang juga koordinator Aksi Bela Palestina itu mengatakan aksi tersebut akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Minggu 17 Desember 2017 mendatang.

Nantinya dalam aksi itu akan diramaikan oleh sejumlah ormas Islam.

"Pukul 06.00 WIB pagi kita sudah mulai, dan nanti akan ada orasi-orasi, dari pimpinan MUI, kemudan dari pimpinan ormas, seperti Muhammadiyah, NU, FPI. Termasuk dari ulama-ulama ada Aa Gym, Ustaz Arifin Ilham," tandas Zaitun.

Dikawal 20 Ribu Polisi

Massa Aksi Bela Palestina
Massa membakar bendera Amerika Serikat dan Israel dalam Aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat (15/12). Mereka juga mendesak pemerintah Indonesia menghentikan kerja sama diplomatik dengan Amerika Serikat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Polda Metro Jaya mengerahkan sekitar 20 ribu personel untuk mengamankan aksi bela Palestina pada Minggu 17 Desember 2017. Sekitar 1 juta diprediksi akan mengikuti aksi tersebut.

"Untuk personel keamanan ada 20 ribuan lebih ya yang kami siapkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, pada Jumat (15/12/2017).

Massa yang sebagian besar berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu nantinya akan berkumpul di beberapa titik kumpul, di antaranya di kawasan Monas dan Masjid Istiqlal dan aksi akan dimulai pada Subuh.

"Surat sudah masuk tembusan ke Mabes Polri, tembusan ke Polda Metro Jaya. Acara rencananya akan dilaksanakan mulai subuh di Masjid Istiqlal, dan selesai jam 12 siang. Semua ‎sudah kami komunikasikan, nanti titik kumpul ada di Monas dan Masjid Istiqlal," kata dia.

 

Lalu Lintas Situasional

Massa Aksi Bela Palestina
Bendera Amerika Serikat dan Israel yang dibakar oleh massa Aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat (15/12). Mereka mengecam Amerika Serikat yang akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerussalem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Argo menjelaskan, mengenai arus lalu lintas ketika aksi bela Palestina berlangsung nanti akan diamankan terutama di beberapa objek vital, titik kumpul kegiatan aksi.

"Kemudian kami amankan semua. Arus lalu lintas menuju ke sana juga situasional. Semua kami amankan. Kalau memungkinan ada pengalihan arus ya dialihkan," Argo menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya