Duka Jokowi Ada Warga Meninggal Saat Pembagian Sertifikat Tanah di Banten

Jokowi menuturkan, warga Banten tersebut sempat dibawa ke rumah sakit.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 15 Mar 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2018, 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bank Wakaf Mikro pada Rabu ini di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). (Maulandy/Liputan6.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bank Wakaf Mikro pada Rabu ini di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (14/3/2018). (Maulandy/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banten - Sarnaya (70) meninggal dunia saat menghadiri pembagian sertifikat tanah gratis oleh Presiden Jokowi di GOR Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten. Kabar ini pun sampai ke telinga Presiden.

"Saya ingin mengucapkan Inna lillahi wa Inna ilaihi Roji'un, saya turut berduka cita," kata Jokowi saat berikan pidatonya di Kota Serang, Banten, Rabu 14 Maret 2018.

Jokowi yang mendapat kabar mendadak itu bercerita kalau Sarnaya sempat dibawa ke rumah sakit. Namun ketetapan Ilahi tak dapat dielakkan.

"Tadi ada berita kepada saya bahwa Pak Sarnaya, umur 70 tahun. Tadi ke sini, kemudian beliau sakit dan dibawa ke rumah sakit," terang dia.

Mantan gubernur DKI itu meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan Sarnaya.

"Semoga beliau Khusnul khatimah, semoga kesalahan diampuni dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan oleh yang maha kuasa," jelas Jokowi.

Sarnaya merupakan warga RT 02 RW 02, Desa Jeungjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, lahir pada 17 April 1948.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bagikan 5 Ribu Sertifikat

Jokowi Resmikan Bank Wakaf Mikro di Serang
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bank Wakaf Mikro di Serang, Banten, Rabu (14/3). Bank Wakaf Mikro merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan atas izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Jokowi membagikan 5 ribu sertifikat tanah gratis ke masyarakat Banten di GOR Maulana Yusuf, Kota Serang.

Dia menuturkan, setiap berkunjung ke wilayah Indonesia kerap kali menerima keluhan terkait sertifikat tanah yang sulit di dapat. Sehingga menimbulkan banyak permasalahan.

"Bukan hanya di Provinsi Banten saja. Karena memang dari 126 juta lahan, yang harus disertifikat, sampai tahun kemarin baru 51 juta," terang dia.

Saat Jokowi menyalurkan 5 ribu sertifikat gratis di Banten, Sutarman Wahyudi (45) melaporkan penyerobotan tanah miliknya seluas 2,5 hektare ke Ombudsman Banten.

Dia melaporkan terkait kepemilikan tanahnya di Desa Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang, Banten, atas nama orang tuanya, Rusli Wahyudi, yang dianggap telah diambil alih tanpa izin oleh oknum kelurahan yang sekarang menjadi wilayah Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel, Banten.

"Saat ini lahan tersebut, dijadikan perumahan mewah, pengembangnya adalah dari perusahaan. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana lahan itu ada surat sertifikatnya, sementara kami belum pernah melakukan penjualan," kata Sutarman yang berupaya menemui Presiden Jokowi.

Ombudsman sendiri mengaku telah menerima laporan yang disertai salinan putusan pengadilan Negeri dan Putusan Pengadilan Tinggi serta dokumen kepemilikan lainnya.

"Laporan bapak Sutarman Wahyudi, telah kami terima. Selanjutnya akan kita pelajari terlebih dahulu, sehingga nantinya bisa dijabarkan bagaimana solusi atas tindakan pengaduan ini," kata Sekretaris Ombudsman Wilayah Banten Eni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya