Gempa Banjarnegara, KemenPUPR Diminta Bangun Ulang Rumah Korban

Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera memberikan bantuan.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Apr 2018, 15:24 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 15:24 WIB
Gempa bumi mengakibatkan ratusan rumah, tempat ibadah dan fasilitas umum rusak di Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)
Gempa bumi mengakibatkan ratusan rumah, tempat ibadah dan fasilitas umum rusak di Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/SRU RAPI BNA/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo meyampaikan belasungkawa atas peristiwa gempa Banjarnegara yang berkekuatan 4,4 SR. Dalam musibah itu, ratusan bangunan rusak dan dua orang meninggal dunia.

Bamsoet -panggilan akrabnya- berupaya memastikan penanganan pasca-bencana akan berjalan maksimal.

“Pimpinan DPR menyampaikan rasa belasungkawa dan keprihatinan yang mendalam kepada kepada keluarga korban yang meninggal dan masyarakat yang mengalami dampak dari gempa tersebut,” ujar Bamsoet, Jakarta, Kamis (19/4).

Legislator Partai Golkar itu pun mengharapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan penyisiran dan evakuasi warga yang terdampak gempa Banjarnegara.

Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera memberikan bantuan logistik berupa makanan, minuman, tenda, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan bayi, maupun dukungan moril bagi korban gempa.

Tak hanya itu, Bamsoet mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama pemerintah daerah (pemda) untuk mendata bangunan dan rumah yang terdampak gempa Banjarnegara.

“Agar dapat segera melakukan pembangunan ulang rumah warga yang terdampak gempa,” imbuh dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga diminta untuk meningkatkan performa pemantauan aktivitas gempa bumi, analisis, serta memperbarui informasi tentang potensi-potensi gempa yang mungkin terjadi.

“Sekaligus memberikan peringatan dini secara cepat dan tepat untuk mengantisipasi jatuhnya korban,” cetusnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pasokan Logistik Mengalir

Gempa merusak gedung sekolah, rumah dan tempat ibadah di Kalibening, Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/SRU Banjarnegara/Muhamad Ridlo)
Gempa merusak gedung sekolah, rumah dan tempat ibadah di Kalibening, Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/SRU Banjarnegara/Muhamad Ridlo)

Usai gempa 4,4 skala Richter (SR) menggucang Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu siang, 18 April kemarin, kini pasokan logistik menjadi kebutuhan mendesak bagi para korban.

"Kita sudah mendorong logistik ke titik pengungsian tapi masih dibutuhkan makanan, air mineral, beras, minyak goreng dan lauk-pauk," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Kamis (19/4/2018), yang dikutip dari Antara.

Selain logistik, kebutuhan mendesak lainnya adalah alas tidur, peralatan mandi serta peralatan pembersihan lokasi gempa.

Sementara itu, sesaat setelah gempa Banjarnegara terjadi, Kementerian Sosial (Kemensos) segera bertindak dengan mengirimkan makanan, unit dapur umum, truk serba guna, dan Remote Terminal Unit (RTU). Dua titik dapur umum lapangan dibuka di Desa Sidakangen Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.

Kemensos juga telah membuka posko pengunsian di empat desa. Yaitu di Kecamatan Kalibening yaitu Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya