Liputan6.com, Jakarta Staf Ahli Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos Sahabuddin mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menyiagakan 9 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi pascagempa dan tsunami, di Donggala dan Palu.
"Layanan dapur umum, ada 9 dapur umum bisa menghasilkan 500 bungkus dalam 1 jam," kata dia, dalam diskusi di Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Baca Juga
Dia menambahkan, saat ini Kemensos sedang menyiapkan tambahan 3 dapur umum lagi. Ketiga dapur umum tersebut akan berlokasi di Parigi, Sigi, dan Donggala.
Advertisement
"Kementerian Sosial, lebih kepada dukungan logistik, layanan kebutuhan pokok dasar, seperti permakanan. Ada beras, dan ada juga makanan siap saji. Tinggal disebarkan," ujar dia.
Selain memasok bantuan dari luar Sulawesi, Kemensosjuga memanfaatkan gudang-gudang penyimpanan Kementerian Sosial yang ada di sekitar wilayah yang terdampak bencana.
"Itu di sekitar Sulawesi Tengah, ada Gorontalo, Sulawesi Utara, ada Makasar. Di Makasar ada gudang kita, satu gudang ada makanan, pakaian, sudah kita siapkan kalau ada pengungsi, kalau ada bencana alam atau bencana sosial," tandasnya.
Siapkan Santunan
Sahabuddin mengatakan Kemensos juga telah menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal akibat bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Santunan bagi ahli waris bagi korban yang meninggal. Tadi dari BNPB sudah ratusan yang terdata. Tapi yang mungkin akan melebihi. Ya. Jumlahnya, Rp 15 juta ke atas lah," kata Sahabudin.
Meskipun demikian, dia mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum dapat mendapatkan angka pasti terkait penerima santunan. Sebab proses evakuasi, identifikasi korban, serta berbagai upaya penanganan bencana masih berlangsung.
Dia menjelaskan, nantinya Kemensos akan bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial di Kabupaten dan Provinsi untuk validasi data penerima santunan.
"Kita kan punya tangan kanan di daerah. Dinas sosial Kabupaten/Kota dan Provinsi. Itu yang nantinya memberikan rekomendasi diajukan ke Mensos," jelas dia.
"Kalau Dinas Sosial menyatakan dia meninggal, dan memberikan permohonan, rekomendasi Dinas Sosial Provinsi, kita itu secepatnya membantu. Masih data-data, yang mohon Dinas Sosial Kabupaten/Kota, nanti direkomendasikan oleh Dinas Sosial Provinsi," imbuhnya.
Selain memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia, Kemensos juga akan memberikan bantuan bagi masyarakat untuk membangun kembali rumahnya yang ambruk akibat gempa. Pemberian bantuan ini pun masih menunggu data valid terkait jumlah keluar yang terdampak.
"Itu kita selalu monitoring, apa misalnya, rumah ambruk, bahan bangunan rumah, misalnya setiap rumah Rp 25 juta, namanya BBR, Bahan Bangunan Rumah. Bantuan kita bersifat stimulan, silakan Kementerian lain atau mau sinergi atau kolaborasi. Misalnya kalau PUPR mau kolaborasi dengan kita silakan," tandasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement