Pasukan Gabungan Terus Bergerak ke Lokasi Pembunuhan Pekerja Trans Papua

Puluhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok kriminal sipil bersenjata.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Des 2018, 09:43 WIB
Diterbitkan 05 Des 2018, 09:43 WIB
KKB Serang Tim Survei Papua Terang, Rampas 3 Senjata Milik TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melukai 5 anggota TNI yang mengawal tim survei Papua Terang di Distrik Wagemuka, Paniai, Papua....

Liputan6.com, Jakarta - Pasukan TNI-Polri telah turun menuju lokasi pembunuhan puluhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sejak Selasa 4 Desember 2018. Hingga hari ini, pasukan gabungan tersebut terus bergerak.

"Pasukan gabungan TNI-Polri masih terus bergerak menuju lokasi yang diduga menjadi tempat pembantaian para pekerja," ucap Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Dax Sianturi, saat dikonfirmasi, Rabu (5/12/2018).

Dia menuturkan, sejauh ini, pihaknya juga baru melakukan evakuasi terhadap 4 orang karyawan PT Istaka Karya, 6 orang pekerja Puskesmas di Distrik Mbua. Serta 2 orang pekerja SMP di distrik yang sama, totalnya 12 orang.

"Betul (masih 12 yang dievakuasi)," jelas Dax.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Perjalanan 12 Jam

Sementara, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengatakan, jarak terdekat menuju lokasi yang diduga tempat pembunuhan, memakan waktu 12 jam menggunakan jalur darat dan itu semua juga tergantung kondisi.

"Yang terdekat yaitu melalui jalur sampai 12 jam. Dan itu jalan yang baru kita rintis dan baru kita bangun, dalam rangka pembukaan Trans Papua. Sehingga tergantung dari kondisi alam. Kalau kemarau tanahnya kering, bisa ditempuh 8 jam. Kalau becek bisa 12 jam," kata Aidi.

Dia menegaskan, pihaknya memang tidak mempertimbangkan kecepatan. Tapi fakto keamanannya.

"Tentu pergerakan ini kita tak mempertimbangkan kecepatan, tapi kita pertimbangkan dari keamanan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya