Bom Palsu Ditemukan di Dekat Polres Cilacap

Petugas Gegana Polda Jawa Tengah mengamankan paket bom palsu yang ditemukan di trotoar dekat markas Polres Cilacap.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Jan 2019, 15:08 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2019, 15:08 WIB
Sebuah bom palsu ditemukan di dekat markas Polres Cilacap.
Sebuah bom palsu ditemukan di dekat markas Polres Cilacap. (dok Polda Jateng)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Gegana Polda Jawa Tengah mengamankan paket bom palsu yang ditemukan di trotoar dekat markas Polres Cilacap. Benda mencurigakan yang terbungkus plastik kuning itu kemudian dihancurkan.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Triatmaja mengatakan, penemuan benda mencurigakan itu pertama kali dilaporkan salah satu warga yang tengah menunggu pasien di RSI Fatimah, Cilacap sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa (1/1/2019).

"Yang bersangkutan melaporkan bahwa telah menemukan tas kardus dibungkus kresek berwarna kuning terletak di seberang jalan depan pintu masuk RS Islam Fatima yang bersebelahan dengan Mapolres Cilacap," ujar Agus dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (1/1/2019).

Tim Gegana Polda Jawa Tengah yang tiba di lokasi kejadian lantas mengamankan bom palsu tersebut dengan cara dihancurkan.

Setelah tercerai berai, ditemukan isi paket berupa 3 paralon sepanjang 33 cm dengan diameter 1,5 inch, 2 helai kabel warna merah dan biru sepanjang 10 cm, 1 buah baterai AA, 44 buah paku ukuran 5 cm, 2 buah jam Beker, campuran pasir dan genteng, serta potongan kardus, lakban, dan kresek.

Bom palsu tersebut kemudian diserahkan ke tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polres Cilacap, Jawa Tengah untuk penyelidikan lebih lanjut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Ada Detonator

Sebuah bom palsu ditemukan di dekat markas Polres Cirebon. (dok Polda Jateng)
Sebuah bom palsu ditemukan di dekat markas Polres Cirebon. (dok Polda Jateng)

Dari hasil penyelidikan sementara, benda mencurigakan tersebut bukan sebuah bom rakitan. Polisi tidak menemukan adanya detonator pada benda tersebut. Tidak ada bahan peledak melainkan hanya pasir dicampur semen putih dan pecahan genteng. Kabel juga tidak tersambung ke power maupun jam.

"Disimpulkan sementara ini sebagai fake bomb (bom palsu). Belum dapat dikatakan sebagai bom, namun kami tetap menunggu hasil resmi pemeriksaan dari Labfor," ucap Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya