Jokowi Minta Perbaikan Tanggul Sungai Citarum Selesai dalam 2 Hari

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/2/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Feb 2021, 16:38 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 16:20 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (23/2/2021).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (23/2/2021). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (24/2/2021). Jokowi menargetkan perbaikan tanggul tersebut rampung dalam 2 hari ke depan.

"Ada tiga titik yang mengalami jebol tanggul seperti ini, tetapi dua hari yang lalu sudah mulai dikerjakan. Insya Allah tadi saya memberikan target maksimal dua hari lagi sudah harus selesai tanggulnya, sehingga semuanya berfungsi normal kembali," kata Jokowi usai meninjau seperti ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Menurut dia, ada 30 rumah yang rusak akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum. Jokowi mengatakan perbaikan rumah-rumah yang terdampak akan segera diselesaikan.

"Masyarakat yang terkena dampak tadi udah kita di sini ada tadi 30 juga rumahnya akan segera diselesaikan dalam waktu yang secepat-cepatnya," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

10 Ribu KK Terdampak

Seperti diketahui, tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi jebol pada Sabtu (20/2/2021) malam, karena tak mampu menampung debit air yang tinggi. Diperkirakan ada sekitar 10.000 kepala keluarga dari empat desa yang terdampak banjir.

Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pada Senin (22/2/2021), tinggi muka air di Kecamatan Pebayuran sekitar 80-250 cm.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamik mengatakan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir terus mengalir, baik dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara warga yang rumahnya rusak berat maupun roboh akibat banjir dapat mengikuti program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).

Adapun Pemerintah Provinsi Jabar menganggarkan Rp560 miliar untuk memperbaiki 31.500 unit rumah rutilahu sepanjang 2021 di 27 daerah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya