Penyerang Satgas di Pegunungan Bintang Diduga KKB Pimpinan Lamek Taplo

Empat prajurit TNI terluka dalam penyerangan yang diduga dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo di jembatan kayu 2 Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2021, 21:21 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 21:21 WIB
Kronologi Penyerangan di Papua, 16 Anggota TNI Dikepung 80 Orang KKSB
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata atau KKSB di Kabupaten Paniai, menyerang Tim Survey Papua Terang yang beranggotakan 17 oran...

Liputan6.com, Jakarta - Komandan Korem 172/Praja Wira Yakhti, Brigjen TNI Izak Pangemanan menyatakan penyerangan terhadap Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK diduga dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo. 

"Pelaku penyerangan diduga kelompok Lamek Taplo yang dilakukan saat kendaraan ditumpangi anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan dari Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK," kata Danrem Izak Pangemanan, di Jayapura, Rabu (19/5/2021) dilansir Antara.

Saat diserang KKB, Izak mengaku empat anggotanya mengalami luka tembak di bagian kaki.

"Saat itu sedang melintas di jembatan kayu 2 Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa, 18 Mei malam," jelasnya. 

Penyerangan yang dilakukan KKB Papua berawal saat rombongan yang berjumlah 12 orang menggunakan kendaraan roda empat kembali ke Serambakon setelah berbelanja di Oksibil. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kronologi Penyerangan KKB

Saat berada di sekitar jembatan kayu itulah kendaraan tiba-tiba mati mesinnya sehingga anggota turun dan melihat kondisi mobil. Namun, tiba-tiba ditembak sehingga terjadi kontak tembak. 

Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP. 

"Para korban saat ini sudah dievakuasi dan dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," kata Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya