Jenazah Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Akan Diautopsi

Wakil Bupati Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia di pesawat dalam penerbangan rute Denpasar-Ujungpandang.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2021, 05:34 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2021, 05:34 WIB
Wabup Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia (Liputan6.com/Fauzan)
Wabup Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim Polri akan melakukan autopsi terhadap jenazah Wakil Bupati Sangihe Sulawesi Utara, Helmud Hontong yang meninggal saat berada di pesawat dalam penerbangan Denpasar-Ujungpandang. Autopsi dilakukan untuk mengusut penyebab kematian.

"Hasil komunikasi dengan Wakapolda dan Dirreskrimum menyatakan autopsi akan dilaksanakan besok (hari ini, Senin 14 Juni 2021)," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian saat dihubungi merdeka.com, Minggu (13/6/2021).

Adapun proses autopsi terhadap jenazah Helmud Hontong akan dilakukan oleh tim dari Polda Sulawesi Utara, dalam hal ini Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum).

"Untuk proses autopsi sepenuhnya oleh Polda Sulut, Bareskrim akan lakukan asistensi manakala dibutuhkan," ujarnya.

Andi menyebut, sebelum melakukan autopsi pada Senin (14/6) besok. Polisi lebih dulu melakukan komunikasi dengan pihak keluarga.

"Polda tentu sudah melakukan komunikasi secara intens dan baik dengan semua pihak supaya itu bisa terlaksana," sebutnya.

Tolak autopsi

Secara terpisah, Koordinator Gerakan Save Sangihe Island, Alfred mengungkapkan, bahwa pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Helmud. Alasannya, korban mempunyai riwayat penyakit semasa mudanya.

"Pihak keluarga menolak autopsi. Terus dari keluarga dapat keterangan bahwa semasa muda beliau pernah mengidap asma, terus di usia dewasa punya riwayat diabetes, maag dan gangguan jantung," ungkap Alfred.

Menurutnya, penolakan autopsi lantaran pihak keluarga tidak ingin jenazah Helmud dibedah. "Sepertinya rasa tidak rela kalau jenazah orang yang mereka sayangi dibedah. Soal emosional keluarga," ujarnya.

Untuk kasus meninggalnya Helmud ini sendiri pihaknya mengaku belum mendapat kabar dari pihak keluarga apakah peristiwa ini akan dilanjutkan untuk dilakukan investigasi atau tidak.

"Sejauh ini kami belum mendapat respons apa keluarga menghendaki investigasi atas kematian pak Helmud. Dorongan untuk itu justru datang dari kawan-kawan pegiat lingkungan baik di Sangihe, Manado dan Nasional. Supaya ada kepastian dipublik dan tidak melebar kemana-mana," jelasnya.

Untuk jenazah Helmud sendiri, kata Alfred, akan dimakamkan pada Senin (14/6) siang. "Belum (dimakamkank), rencana besok siang baru dimakamkan," tutupnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Wabup Sangihe Meninggal di Pesawat

Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Sebelumnya, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Helmud Hontong tutup usia saat berada di pesawat Lion Air dalam penerbangan Denpasar-Ujungpandang.

Pejabat Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sangihe, Maya Budiman mengatakan, informasi yang diperoleh bahwa Helmud Hontong menumpang pesawat dengan nomor penerbangan JT 740 menempati Seat: 25E ditemani Harmen Kontu selaku ajudan yang duduk di seat 25F.

"Pukul 16.17 saat di bandara Hasanudin Makassar, dokter dan perawat segera naik ke pesawat untuk mengecek kondisi Bapak Helmud yang sudah tidak sadarkan diri," kata dia, dilansir Antara, Rabu (9/6).

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan Helmud Hontong telah meninggal dunia.

"Jenazah saat ini sementara berada di tempat pemulasaran jenazah CV Daya Mitra Husada dipersiapkan untuk diterbangkan ke Manado terus ke Tahuna pada hari Kamis 10 Juni," katanya.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya