7 Pernyataan Terkini Anies Soal Penanganan Kasus Covid-19 di Jakarta

Anies Baswedan menyinggung PPKM Darurat yang kini tengah diterapkan di Jawa dan Bali, termasuk di Jakarta demi menekan laju penularan Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Jul 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2021, 06:30 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyampaikan perkembangan terkini kasus virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Ibu Kota.

Salah satunya ia menyinggung PPKM Darurat yang kini tengah diterapkan di Jawa dan Bali, termasuk di Jakarta.

Anies menegaskan, pembatasan kegiatan bukan untuk mengekang masyarakat Jakarta, apalagi menjadikan jalanan tidak macet, melainkan untuk keselamatan masyarakat.

"Tujuan pembatasan bukan untuk mengosongkan jalan di Jakarta, bukan untuk buat lengang jalan-jalan, tujuannya membuat warga selamat. Tidak tertular, tidak terpapar, apalagi yang punya penyakit bawaan yang bisa risiko," beber Anies Baswedan, Minggu, 4 Juli 2021.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengungkapkan, jumlah pemakaman di Jakarta meningkat signifikan dalam seminggu terakhir.

Menurut Anies, angka pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai rekor yakni 392 pemakaman per Sabtu 3 Juli 2021.

Berikut 7 pernyataan terkini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kasus virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Ibu Kota dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

12.500 Warga pada Minggu 4 Juli 2021 Sudah Divaksinasi Covid-19

Potret Seniman Suntik Vaksin COVID-19
Cak Lontong, perwakilan Paguyuban Wayang Orang Bharata, Bimbim Slank lakukan vaksinasi Covid-19 yang ditinjau oleh Jokowi, Budi Gunadi Sadikin, Nadiem Makarim, Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan. (Instagram/@stafkhususpresiden_komunikasi)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi massal di Stadion GBK, Jakarta pada Minggu 4 Juli 2021. Anies menyebut hari ini telah ada 12.500 orang telah tervaksin.

"Rencananya lebih dari 20 ribu yang akan dapat vaksin. Dan ini penegasan pada masyarakat silakan gunakan aplikasi JAKI untuk daftar vaksinasi, sehingga Anda tidak perlu daftar antre," kata Anies, Minggu 4 Juli 2021.

 

PPKM Darurat Bukan untuk Kosongkan Jalanan Jakarta

Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan)

Anies kemudian juga menyinggung soal PPKM darurat yang saat ini tengah diterapkan.

Dia menyebut, pembatasan kegiatan bukan untuk mengekang masyarakat Jakarta, apalagi menjadikan jalanan tidak macet, melainkan untuk keselamatan masyarakat.

"Tujuan pembatasan bukan untuk mengosongkan jalan di Jakarta, bukan untuk buat lengang jalan-jalan, tujuannya membuat warga selamat. Tidak tertular tidak terpapar, apalagi yang punya penyakit bawaan yang bisa risiko," beber Anies Baswedan.

 

Masyarakat Diminta Bertahan di Rumah Dulu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan | instagram.com/aniesbaswedan

Selain itu, Anies meminta masyarakat patuh dengan aturan terkait PPKM Darurat agar penyebaran Covid-19 tidak lagi terjadi.

Hal itu disampaikan Anies usai meninjau pelaksanaan PPKM Darurat bersama Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya.

"Sore hari ini kita memantau jalan jalan menuju Jakarta dan keluar dari Jakarta. Seperti kita ketahui mulai hari kemarin ditetapkan PPKM Darurat di mana hanya mereka yang bekerja di sektor esensial dan sektor kritikal yang bisa melakukan kegiatan keseharian untuk bekerja," kata Anies Baswedan di Jalan Raya Bogor.

Dia mengatakan, PPKM Darurat dimulai dari diri sendiri.

"Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak. Bila tidak maka ikhtiar untuk di rumah, tetap di rumah," terang Anies.

Pada kesempatan itu, Anies membeberkan kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta dan beberapa kawasan penyanggah. Banyak rumah sakit di kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19.

Menurut Anies, satu-satu cara menghentikan peningkatan kasus positif Covid-19 adalah dengan menghentikan sejenak aktivitas di luar rumah.

"Ini tidak ringan, ini tidak mudah kita semua sadar tapi ini adalah situasi yang extraordinary. Ratusan setiap hari keluarga panik mencari tempat isolasi, mencari rumah sakit karena terpapar karena itu lah saya minta kepada semua hindari keterpaparan dengan cara bertahan dulu di rumah, kurangi kegiatan di luar rumah," ujar dia.

 

Ingin Pandemi Covid-19 Cepat Selesai atau Lambat?

Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berolahraga di halaman rumah dinas, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman zakharia)

Anies menilai, keberhasilan PPKM Darurat tergantung pada sikap masyarakat. Dia pun mengingatkan, hanya ada dua pilihan terkait PPKM Darurat ini.

"Kita ingin ini cepat selesai atau ingin lama selesai? Kalau ingin cepat selesai semua bertahan di rumah. Kalau mau lama selesainya, maka kita semua bergerak keluar, pasti akan lama selesainya," kata Anies Baswedan di Jalan Raya Bogor.

Anies menyampaikan, pemberlakukan PPKM Darurat bisa sampai dua minggu atau bahkan lebih. Anies menyerahkan kepada masyarakat yang menjalani kebijakan tersebut.

"Saya harap kita semua menyadari ini masa yang sulit yang sedang kita hadapi bisa 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu. Sangat tergantung pada kecepatan kita," terang dia.

Pada kesempatan itu, Anies menyinggung salah satu negara yang menerapkan pembatasan aktivitas sampai 10 minggu. Anies tak menyebut secara detail negara yang dimaksud. Anies hanya mengatakan, negara tersebut kini telah hidup normal seperti sediakala.

"Di negara lain ada sampe 10 season atau 9 Minggu baru kembali kepada situasi normal," ujar dia.

Karena itu, Anies meminta masyarakat mematuhi kebijakan PPKM Darurat. Salah satunya dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Kita berharap ini bisa cepat kalau cepat mari kita sama-sama kompak untuk memilih berada di rumah mengurangi kegiatan di luar dan mengizinkan hanya mereka yang sektor esensial dan sektor kritikal yang berkegiatan," terang dia.

 

Pandemi Covid-19 Belum Sampai Puncaknya

Anies Baswedan
Rencana pembukaan bioskop, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tegaskan pelaku usaha bioskop harus patuhi protokol kesehatan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (26/8/2020). (Dok Tim Komunikasi Publik Satgas COVID-19)

Kemudian, Anies menyatakan, penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta memasuki fase puncak. Terbukti dengan meningkatnya jumlah kasus konfirmasi positif dan kematian akibat Covid-19.

Kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 10.485 kasus. Sementara, pada hari yang sama ada 76 orang meninggal.

"Kita lihat angka kematiannya, lihat jumlah tempat tidur di rumah yang penuh itu menandakan bahwa saat ini kita sedang menghadapi puncak-puncaknya pandemi ini. Apakah sudah di puncak? Belom ini masih tambah terus," kata Anies.

Anies menerangkan, semua pihak harus menyadari bahaya yang ditimbulkan akibat virus Covid-19. Oleh karena itu, Anies mengimbau agar untuk sementara waktu tetap berada di rumah.

"Mari kita sadar bersama-sama bahwa ini bukan sekadar penegakan hukum oleh petugas tapi ini kesadaran kita semua. Begitu wabah ini lewat InsyaAllah kita bisa berkegiatan seperti semula. Sabar, tabah, disiplin, kurangi kegiatan tinggal di rumah," ujar dia.

 

Pemakaman Covid-19 Capai Rekor, Naik 10 Kali Lipat

Gubernur DKI Anies Baswedan memperlihatkan gambar jenazah pasien Covid-19 di rumah sakit
Gubernur DKI Anies Baswedan memperlihatkan gambar jenazah pasien Covid-19 di rumah sakit. (Sumber: Instagram Anies Baswedan)

Tak hanya itu, Anies juga mengungkapkan, jumlah pemakaman di Jakarta meningkat signifikan seminggu terakhir.

Dia menyebut angka pemakaman dengan protokol Covid-19 mencapai rekor yakni 392 pemakaman Sabtu 3 Juli 2021.

Anies menyebut, dua minggu sebelumnya, para warga yang meninggal dunia tersebut masih dalam keadaan sehat. Namun, dalam hitungan hari, Corona telah merenggut nyawanya.

"Dari kemarin angka pemakaman protokol Covid-19 mencapai rekornya, 392 pemakaman dilakukan, ini jenazah. Menambah liang kubur ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semua bahwa jumlah kematian di Jakarta meningkat amat tinggi. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat, mereka orang tua, ayah, ibu, kakak, adik kita," ungkap Anies.

Dia kembali meminta seluruh masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terlebih jika mobilitas tersebut tak berkaitan dengan sektor yang sifatnya esensial dan kritikal.

"Karena itu, saya ingin ingatkan kepada semua bahwa pembatasan mobilitas harus dimulai dari diri kita masing-masing. Apakah kita termasuk dalam sektor itu atau tidak? Bila tidak, maka ikhtiarkan untuk di rumah," tambah Anies.

 

Beda Tambah Liang Lahat dengan Bangun Rumah

Anies Baswedan. (Foto: Instagram @fery.farhati)
Anies Baswedan. (Foto: Instagram @fery.farhati)

Kematian akibat terpapar virus Covid-19 di Jakarta kian tinggi. Anies mengatakan, meningkatnya angka kematian akibat Covid-19 adalah suatu peringatan.

"Tambah liang kubur itu berbeda dengan menambah rumah. Menambah rumah, menambah kilometer jalan itu adalah sebuah prestasi. Tapi menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," ujar Anies.

Dia mencatat rekor tertinggi angka kematian Covid-19 terjadi pada Sabtu kemarin, 3 Juli 2021.

"Hari kemarin angka pelayanan pemakaman Protokol Covid-19 mencapai rekornya 392 pemakaman dilakukan," kata Anies.

Dia memberikan ilustrasi terkait jumlah warga yang meninggal akibat Covid-19 di Jakarta. Anies memaparkan data di mulai dari 16 Juni 2021. Saat itu, ada 20 orang dan angkanya terus bertambah sampai Sabtu 3 Juli 2021 kemarin.

"1 Juni 2021 ada 16-an atau di bawah 20 di minggu pertama. Dan satu minggu terakhir di atas 250 orang, 304 orang, 301 orang, 362 orang, 392 orang. ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat. ini adalah ayah kita, ibu kita, kakak kita," tegas Anies.

Daftar 122 Kota / Kabupaten Terapkan PPKM Darurat Jawa Bali

Infografis Daftar 122 Kota / Kabupaten Terapkan PPKM Darurat Jawa Bali. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daftar 122 Kota / Kabupaten Terapkan PPKM Darurat Jawa Bali. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya