Kasus Aktif Covid-19 Turun ke 64 Ribu, Anies: Masih Tinggi Dibanding Gelombang Pertama

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus aktif Covid-19 saat ini mencapai 64 ribu orang.

oleh Ika Defianti diperbarui 26 Jul 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 19:00 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota mencapai 64 ribu orang pada saat ini.

Meski mengalami penurunan, Anies menyebut jumlah tersebut masih tertinggi dibandingkan kasus aktif saat puncak gelombang pertama Covid-19.

"Kita harus hati-hati memaknainya (penurunan situasi pandemi). Kasus aktif 64.000 itu masih 2 kali lebih tinggi daripada puncak gelombang pertama lalu," ujar Anies di YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (26/7/2021).

Dia menjelaskan, 64 ribu kasus aktif tersebut dapat diartikan, ada 64 ribu orang yang terpapar Covid-19 dan belum dinyatakan sembuh.

Lalu, lanjut Anies, untuk positivity rate 25 persen yang turun dari 45 persen masih jauh di atas rekomendasi ideal WHO yaitu di bawah 5 persen.

"Dan walaupun antrean IGD sudah terurai, namun ICU masih padat, sambil tekanan perlahan berkurang. Artinya, tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal," papar dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengharapkan kondisi perbaikan angka kasus Covid-19 di Jakarta akan terus semakin baik.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Minta Tetap Patuhi Prokes

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyaluran bantuan sosial tunai (BST)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau penyaluran bantuan sosial tunai (BST). (Dokumentasi Pemprov DKI)

Menurut Anies, antrean IGD dan ICU yang telah terurai dapat diikuti dengan pelonggaran kamar rawat inap.

"Semoga berikutnya diikuti dengan pelonggaran keterisian di kamar rawat inap dan ICU," terang Anies.

Karena hal itu, Anies meminta masyarakat untuk tetap patuh protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas.

Sementara itu, sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk memperpanjang penerapan PPKM Level 4. Yakni diberlakukan selama delapan hari ke depan hingga 2 Agustus 2021.

"Dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan dinamika sosial, saya memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM Level 4 dari tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus 2021," ujar Jokowi dalam keterangan pers secara virtual, Minggu, 25 Juli 2021.

Menurut Jokowi, ada sejumlah penyesuaian dan aturan yang berbeda di perpanjangan PPKM Level 4 ini.

Salah satunya yakni warung makan diperbolehkan untuk buka seperti biasa dengan protokol kesehatan yang ketat.

Vaksinasi Nasional Berpacu dengan Serbuan Covid-19

Infografis Vaksinasi Nasional Berpacu dengan Serbuan Covid-19
Infografis Vaksinasi Nasional Berpacu dengan Serbuan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya