Liputan6.com, Jakarta Ratusan ribu mahasiswa putus kuliah atau dropout selama 2019. Laporan Statistik Pendidikan Tinggi 202 yang diterbitkan Sekretariat Ditjen Dikti mencatat, 608.208 mahasiswa putus kuliah pada tahun itu.
Angka ini setara dengan 7 persen dari total mahasiswa nasional pada tahun yang sama, yakni sebanyak 8,4 juta mahasiswa.
Baca Juga
Mahasiswa dari rumpun ekonomi dilaporkan paling tinggi menyumbang angka putus kuliah. Terdapat 141.393 atau 23,5 persen mahasiswa ekonomi yang drop out pada 2019.
Advertisement
Diikuti dengan Teknik, Pendidikan, dan Sosial yang masing-masing menyumbang 136.272, 120.655, dan 115.533 mahasiswa. Kemudian dilanjutkan dengan mahasiswa dari rumpun Kesehatan, Pertanian dan Agama yang masing-masing 26.097, 25.302, dan 14.039 mahasiswa.
"Data yang digunakan berasal dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) berdasarkan pelaporan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi melalui aplikasi feeder," jelas Ditjen Dikti dalam siaran tertulisnya.
Â
PTS Sumbang Tertinggi
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi ceruk yang paling tinggi menyumbang angka putus kuliah. Tercatat ada 478.826 atau 79,50 persen mahasiswa dari PTS yang putus kuliah.Â
Sementara dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada 101.758 atau 16,90 persen mahasiswa yang tercatat drop out. Sisanya ada dari perguruan tinggi kedinasan, dan perguruan tinggi agama.
Jika dibaca menurut jender, mahasiswa laki-laki tercatat paling banyak putus kuliah, yakni sebanyak 370.322 atau 61,58 persen. Sementara mahasiswa perempuan terdapat 231.011 atau 38,42 persen.
Advertisement