Liputan6.com, Jakarta - Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menyambangi Arafah untuk mengecek persiapan ibadah haji. Dia berharap, dalam waktu H-2 atau H-3 wukuf, tenda di Arafah sudah siap digunakan untuk jemaah haji.
Didampingi Kepala Daerah Kerja Makkah Mukhammad Khanif dan sejumlah petugas PPIH Mekah, dia meninjau sejumlah tenda. Abdul Aziz juga meminta keterangan seorang petugas haji yang menjadi pekerja lapangan di Arafah.
Baca Juga
"H-2 hari dicek lagi supaya kita yakin bahwa ini bisa selesai. Bagus kalau H-3 kita cek lagi karena ini relatif baru semua saya lihat pengerjaannya, juga syukur kalau lebih cepat. Tapi ini kan musim panas ya, saya tidak tahu kalau malam dikerjakan juga," kata Abdul Aziz saat berkunjung bersama MCH ke Arafah, Sabtu (25/6/2022).
Advertisement
Dia mengatakan, persiapan di Arafah sudah mencapai 75 persen untuk tenda dan listrik. Namun demikian tetap perlu ada pengecekan lagi, misalnya pendingin ruangan seperti AC.
"Jangan sampai hanya angin keluar, walaupun baru kan sering juga barang baru ada macetnya juga, kita harus cek satu persatu sampai betul- betul itu digunakan bukan hanya untuk para petugas terutama untuk jemaah terutama ini musim panas bisa sampai 45-46 kadang kadang 47 derajat celcius," kata dia.
Ukuran Tenda
Sementara itu, Nurcholis bin Turmudzi koordinator pembangunan tenda jemaah Indonesia PPIH Makkah menerangkan, persiapan tenda untuk misi haji sudah siap 75 persen sedangkan untuk jemaah calon haji sudah 85 persen.
"Tinggal tutupin tanah nanti ada pemeriksaan dari pemadam nanti ada dari muasasah," kata dia.
Tenda di Arafah, kata dia, berukuran 10x25 meter dan bisa menampung sekitar 200 jemaah. Ada pula tenda yang berukuran 7x15 meter dengan AC yang disesuaikan. Dia pun menjelaskan untuk urusan kapasitas tenda jemaah dipegang dari muasasah.
Untuk tenda ukuran 10x25 meter akan menggunakan AC listrik berukuran 30 ton air conditioner otomatis (1 ton setara dengan dengan 12.000 BTU/jam atau 3,5 kW). Untuk tenda berukuran lebih kecil yakni berukuran 7x15 meter dengan AC berkekuatan 12 ton masing-masing 6 ton.
Di tenda, selain AC, akan ada karpet, air minum botolan hingga WC yang bisa diakses dengan mudah kalau terjadi kebutuhan yang luar biasa mendesak.
"Sekarang Arafah tenda baru, AC baru yang di Arafah. Masyair sekarang ikut Arab Saudi. Pemerintah Saudi memberi ruang dipersempit untuk menampung AC, jadi supaya kapasitas AC supaya mencukupi, karena musim panas bisa mencapai 52 derajat," kata dia.
Abdul Aziz pun mengingatkan agar persiapan terus dicek. Jangan sampai ada AC yang tidak jalan. Jangan nanti tenda terlalu berdesakan walaupun AC nya bagus di tengah hawa panas.
"AC nya juga satu per satu di cek supaya kita yakin AC nya berjalan dengan baik," kata Abdul Aziz.
Â
Advertisement
65.134 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi
Jemaah calon haji dari Indonesia yang tiba di Tanah Suci terus bertambah. Total kedatangan jemaah haji reguler yang tiba di Arab Saudi mencapai 65.134 jemaah orang per Jumat, 24 Juni 2022 malam.
Laporan Harian Kantor Urusan Haji yang diterima pada Sabtu, (25/6/2022) menyebutkan, jumlah 65.134 ini merupakan akumulasi jemaah yang mendarat di Madinah atau Gelombang I dan jemaah yang mendarat di Jeddah atau Gelombang II.
Dari 65.134 orang ini, dilaporkan ada 53.512 jemaah yang sudah tiba di Makkah. Rinciannya, 34.713 dari Madinah dan 18.799 dari Jeddah.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Mukhammad Khanif mengimbau jemaah calon haji untuk selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari. Jemaah juga diminta untuk selalu minum air. Sebab, suhu rata-rata di Makkah di atas 40 derajat Celsius.
"Suhu udara di Kota Makkah rata-rata di atas 40 derajat Celsius, sehingga kita imbau kepada jemaah haji agar selalu menggunakan pelindung dari paparan langsung sinar matahari, seperti payung dan sebagainya. Dan yang penting jemaah selalu bawa botol minum dan minum sebelum haus untuk menghindari dehidrasi," kata Khanif di Kantor Daker Makkah, Rabu 22 Juni 2022.
Dia juga mengingatkan jemaah agar tidak lupa dengan alas kaki bila hendak pergi beribadah ke Masjidil Haram.