Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan akan turun di sebagian besar wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), pada Rabu malam, 2 November 2022. Namun, pagi hari cuaca dilaporkan cerah berawan.
Untuk wilayah Ibu Kota, langit cerah tersebut berlangsung hingga siang hari. Terkecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprediksi BMKG bakal diguyur hujan intensitas ringan.
Advertisement
Baca Juga
BMKG bahkan mengungkap adanya potensi hujan diselingi petir dan angin kencang di kedua wilayah tersebut pada sore hari.Â
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan durasi singkat di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari," jelas BMKG diperingatan dini cuaca, Rabu.Â
Sementara itu, cuaca berawan menyelimuti langit Kota Bekasi dan Depok siang hari, sedangkan hujan turun di Bogor dan Tangerang.Â
Kembali BMKG memperingatkan adanya hujan yang turun disusul petir dan angin kencang di sebagian wilayah Bogor antara siang hingga sore hari.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu antara siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor," kata BMKG.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Berawan |  Hujan Ringan |
Depok | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Bogor | Â Cerah Berawan | Hujan Ringan | Â Hujan Ringan |
Tangerang | Â Cerah Berawan | Â Hujan Ringan | Â Berawan |
BMKG Sebut Siklon Nalgae Bergerak Menjauhi Indonesia, Intensitas Hujan Menurun?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, bahwa siklon tropis Nalgae yang terpantau di Laut Filipina atau di sebelah utara-timur laut Tahuna, Kepulauan Sangihe bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Siklon tropis Nalgae saat ini terpantau di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 40 knots dan tekanan udara minimum 994 mb bergerak menjauhi wilayah Indonesia," demikian keterangan BMKG melalui akun Twitter resmi @infoBMKG, seperti dilansir Antara pada Sabtu (29/10/2022).Â
BMKG memperkirakan intensitas siklon itu akan menguat dan bergerak ke arah barat-barat laut, menjauhi wilayah Indonesia berdasarkan hasil analisis yang diperbaharui pada pukul 07.00 WIB, Jumat, 28 Oktober kemarin.Â
Dalam analisis itu, siklon Nalgae tersebut berada sekitar 1.000 kilometer sebelah utara-timur laut Tahuna, Sulawesi Utara dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau 75 kilometer per jam.
Siklon tropis Nalgae menghasilkan bibit siklon tropis 94W yang terpantau di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum 1.009,3 mb.
BMKG memperkirakan potensi bibit siklon 94W itu tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada rentang kategori rendah.
Advertisement
Dampak Siklon Nalgae
Kemudian angin kencang dengan potensi mencapai 25 knots di Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Selain itu, gelombang laut dengan tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Natuna, Selat Makassar Bagian Utara, Laut Sulawesi, dan Perairan Kepulauan Sitaro.
Kemudian perairan selatan Kepulauan Sangihe-Talaud, perairan utara Halmahera, perairan Morotai, Laut Halmahera-Samudera Pasifik utara Papua Barat.
Untuk dampak bibit siklon 94W diperkirakan gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di Samudera Pasifik utara Papua Barat-Papua, gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud dan Samudera Pasifik utara Halmahera.