Isu Reshuffle Kabinet, PAN: Kalau Ada Permintaan, Kita Cari Kader yang Sesuai

Saleh menyatakan Presiden Jokowi adalah penanggung jawab jalannya pemerintahan sehingga Presiden berhak untuk mengangkat para menteri dan pembantunya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 27 Des 2022, 13:26 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 13:26 WIB
Pengangguran Memprihatinkan, PAN Minta Hentikan Tenaga Kerja Asing ke Indonesia
Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Soni Sumarsono, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Daulay, dan Ketua DPP Barisan Muda PAN Mora Harahap usai menggelar konferensi pers di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (1/5). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kemungkinan adanya reshuffle kabinet. Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyatakan PAN menyerahkan sepenuhnya hal tersebut ke Jokowi.

“Reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden. Secara konstitusional, Presiden berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri dan para pembantunya. Evaluasi dapat dilakukan secara rutin, berkala, ataupun dengan tujuan tertentu,” kata Saleh pada wartawan, Selasa (27/12/2022).

Saleh menyatakan Presiden Jokowi adalah penanggung jawab jalannya pemerintahan sehingga Presiden berhak untuk mengangkat para menteri dan pembantunya.

"Bahkan, dalam kasus tertentu, presiden bisa melakukan pergantian kapan saja. Bisa saja alasannya politik, bukan kinerja. Sekali lagi, itu adalah hak dan kekuasaan presiden,” kata dia.

Menurut Saleh, PAN belum mendapat informasi akan ada reshuffle dan baru mendengar dari media saja.

“Kelihatannya, reshuffle itu masih diwacanakan di media. Soal apakah akan ada reshuffle, belum pernah diungkap ke publik secara terbuka. Mungkin masih dugaan saja. Di akhir tahun ini, pemerintah masih sibuk. Libur Natal dan tahun baru. Banyak yang perlu dilengkapi untuk pelayanan bagi masyarakat,” ucapnya. 

Kalaupun ada reshuffle, lanjutnya, PAN serahkan sepenuhnya kepada Jokowi. Partai dalam lingkaran pemerintahan, menurutnya, tidak menyiapkan nama secara khusus.

"Kalau nanti ada reshuffle, kita sifatnya pasif. Kalau ada permintaan dari kader kita, barulah kita mencari yang sesuai. Kami memiliki kader yang cukup banyak dari berbagai latar belakang. Karenanya, kita hanya bisa menunggu keputusan politik presiden. Tidak perlu mendesak dan mendorong-dorong presiden. Biarkan berjalan apa adanya,” pungkasnya.

Bijak Lakukan Reshuffle Kabinet

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bijak dalam melakukan reshuffle kabinet. Apalagi menjelang masa jabatannya berakhir.

Hal itu menanggapi usulan PDIP supaya Jokowi mengevaluasi kinerja dua menteri asal Nasdem yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri LHK Siti Nurbaya.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Jokowi perlu menjaga soliditas pemerintahan. Maka perlu bijak dalam mengambil keputusan untuk melakukan reshuffle.

"Presiden perlu bijak. Di masa akhir pengabdiannya, bagus menjaga soliditas," ujar Mardani kepada wartawan, Senin (26/12/2022).

Dia mengatakan, Jokowi sebaiknya mengarahkan para menterinya dengan benar di akhir masa jabatan ini. Daripada melakukan reshuffle yang hanya menimbulkan kebisingan. Mardani meminta Jokowi tidak buru-buru merombak kabinetnya.

"Dengan jam terbang tinggi beliau bisa mengarahkan para menteri. Ketimbang membuat kebisingan yang tidak perlu dengan reshuffle terburu-buru," kata Mardani.

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya