Kaporli Gelar Pelatihan Pengamanan, Bentuk Keseriusan Polri Agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar pelatihan pengamanan sepak bola untuk jajarannya. Hal ini pun diapresiasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2023, 22:49 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2023, 21:10 WIB
Polri Tetapkan 6 Orang Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan keterangan resmi di Mapolres Malang Kota pada Kamis, 6 Oktober 2022 terkait penetapan enam orang tersangka dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)  

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar pelatihan pengamanan sepak bola untuk jajarannya. Hal ini pun diapresiasi.

"Sebagai salah satu stakeholder sepak bola, kami mengapresiasi niat Kapolri untuk berbenah, terutama dalam mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan," kata Koordinator Nasional Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) Amsori Bahruddin, Senin (6/2/2023).

Menurut dia, kasus tersebut mestinya menjadi pelajaran berharga bagi para pihak agar lebih bertanggung jawab.

"Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa, termasuk di dunia olahraga. Semua stakeholder harus profesional dan bertindak sesuai batasannya. Jangan ada lagi yang tindakan-tindakan provokatif dan arogansi sehingga insiden serupa tragedi Kanjuruhan terulang," ungkap Amsori.

Polri menunjukkan keseriusannya untuk berbenah dan mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan. Pangkalnya, sempat merevisi Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Olahraga.

"Direvisinya Perpol 10/2022, yang diterbitkan pascatragedi Kanjuruhan, adalah bentuk kesigapan Polri dalam memperbaiki cara kerjanya dalam pengamanan olahraga," jelas Amsori.

Sebelumnya, Kapolri Listyo menjelaskan tujuan menggelar pelatihan terhadap jajarannya dengan mendatangkan tim pengajar dari Conventery University Inggris.

Acara ini dalam rangka meningkatkan kualitas pengamanan sepak bola Indonesia seperti Liga di Inggris

"Tentunya saya sangat terima kasih kepada seluruh pengajar dari Conventery University Inggris yang telah memberikan seluruh kemampuan yang beliau miliki untuk membantu kita meningkatkan standar pengamanan sepak bola yang ada di Indonesia seperti standar di Inggris," ucap Sigit saat acara penutupan pelatihan manajemen pengamanan stadion, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meningkatkan Kualitas

Menurut Sigit, pemilihan para pengajar dari Inggris yang didatangkan adalah untuk menjadikan role model pengamanan pertandingan sepak bola di Inggris agar bisa diterapkan di Indonesia.

"Karena kita tahu bahwa di Inggris standar sepak bolanya tentunya menjadi role model. Dan setelah ini kita juga akan memberangkatkan beberapa orang untuk kemudian melaksanakan studi banding di beberapa tempat," ujarnya.

"Untuk kita bisa mendapatkan suatu gambaran tentang pengamanan dari beberapa negara yang saat ini sedang melaksanakan FIFA International. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi gambaran yang mungkin berbeda," tambah Sigit.

Sehingga, hasil pembelajaran dari lima tenaga pengajar: Prof Mike Hardy; Prof David Mcllhatton, John Cuddihy dari Conventery University Inggris. Kemudian, Calum Glenny selaku Match Commander dan Patrick O'Callaghan dari kepolisian Scotland yang berpengalaman menjadi komandan pengamanan Piala Dunia Qatar 2022 bisa memberikan peningkatan kualitas pengamanan sepak bola Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya