Apresiasi Kerja Bahlil, Ekonom Dorong Investasi Sektor UMKM Perluas Lapangan Kerja

Ekonom Senior sekaligus Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSOC) Hendri Saparini mengapresiasi kinerja Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Bahlil Lahadalia, yang tetap mampu memenuhi target investasi sebesar Rp1.207 triliun pada tahun 2022, meski tengah dilanda pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2023, 19:22 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2023, 18:28 WIB
Menteri Bahlil Bahas Kinerja Kementerian Investasi/BKPM Bersama Komisi VI DPR
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (14/12/2022) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior sekaligus Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSOC) Hendri Saparini mengapresiasi kinerja Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), Bahlil Lahadalia, yang tetap mampu memenuhi target investasi sebesar Rp1.207 triliun pada tahun 2022, meski tengah dilanda pandemi.

Hendri juga menyambut positif pada tahun 2023 ini pemerintah memfokuskan pada proyek hilirisasi dengan target US$545,3 miliar hingga tahun 2040.

“Kita bersyukur saat pandemi investasi tumbuh meski dengan porsi terbesar sektor hulu tambang dan turunannya. Tentu langkah hilirisasi adalah positif dibanding sebelumnya,” ujar Hendri, Sabtu (18/2/2023).

Tercatat realisasi investasi yang mencapai Rp1.207 triliun tersebut telah berhasil membuka lapangan pekerjaan sebesar 1,3 juta dan maraknya UMKM baru mendongkrak penciptaan lapangan kerja sebesar 7 juta.

Menurut Hendri, masih perlu dilakukan kajian meskipun porsi terbesar investasi pada sektor pertambangan, namun yang membuka lapangan pekerjaan lebih banyak justru datang dari sektor UMKM.

“Namun perlu analisa karena sangat mungkin porsi besar investasi terjadi di sektor tambang tapi dalam penciptaan lapangan kerja porsi terbesarnya justru di sektor UKM yang nilai tambah dan daya saing rendah karena sebagian besarnya, bahkan mikro,” ucapnya.

Untuk itu, kata Hendri supaya membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi, investasi yang masuk harus diberikan porsi ke sektor non tambang, ia mendorong pemerintah memberikan intensif yang menarik terutama bidang pertanian dan UMKM.

“Yang harus dilakukan pertama siapkan strategi kebijakan hilirisasi dengan insentif untuk sektor non tambang terutama pertanian secara luas agar tercipta lap kerja masif,” paparnya.

“Kedua, siapkan strategi kebijakan affirmative dengan berbagai insentif untuk mendorong investasi menengah kecil di berbagai sektor,” terang Hendri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jutaan Lapangan Kerja Baru

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengungkapkan telah terciptanya jutaan lapangan kerja baru sebagai hasil dari investasi yang masuk ke Indonesia.

Menurutnya investasi memainkan peranan penting di tengah badai pemutusan hubungan kerja ( PHK ) yang mengguncang beberapa perusahaan.

"Jadi, kalau kemarin ada lapangan pekerjaan yang kena PHK sekian, tapi juga ada lapangan pekerjaan yang kita ciptakan dari sektor investasi yakni sebesar 1,3 juta lapangan kerja," ucapnya.

Mantan ketua umum HIPMI menuturkan penyediaan lapangan kerja juga tergambar dari kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi yang masih dominan.

"Dari awal saya katakan, konsumsi ini bisa terjadi kalau ada daya beli masyarakat. Pemerintah betul-betul menjaga daya beli masyarakat dengan mendorong adanya kepastian pendapatan. Itu bisa terjadi kalau lapangan pekerjaan ada," jelasnya.

Oleh sebab itu Menteri Investasi menekankan, bahwa meski banyak lapangan pekerjaan yang hilang, tetapi banyak lapangan pekerjaan yang lahir berkat realisasi investasi sepanjang 2022 yang melampaui target. "Jadi, ada yang pergi, tapi banyak juga yang datang," tuntas Bahlil.

 

Infografis Vaksinasi Covid-19 Booster II Masyarakat Umum Segera Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Vaksinasi Covid-19 Booster II Masyarakat Umum Segera Dimulai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya