Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di wilayah DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada hari ini, Senin (14/8/2023) pagi. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 153 AQI US.
Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
Baca Juga
"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Advertisement
Berdasarkan kualitas udara tidak sehat ini, IQAir memberikan sejumlah rekomendasi kesehatan untuk melindungi diri dari polusi udara di Jakarta. Di antaranya, masyarakat diminta menggunakan masker saat berada di luar ruangan.
Selain itu, juga disarankan untuk menyalakan penyaring udara, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, hingga menghindari aktivitas luar ruangan.
Situs pemantau kualitas udara ini juga memperlihatkan grafik riwayat kualitas udara Jakarta. Kualitas udara terpantau tidak sehat sejak dini hari pukul 02.00 WIB dengan 153 IQ US.
Kemudian naik menjadi 159 IQ US pada pukul 03.00 WIB. Kembali naik jadi 161 IQ US pada pukul 04.00 WIB.
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Jakarta, bahkan sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Dari situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.
Nilai ini 9 kali lebih tinggi dari standar kualitas ideal WHO yang memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubiknya.Displaying IMG20230810170104.jpg.
Advertisement