Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Republik Kenya, Senin (21/7/2023).
Adapun keduanya membahas sejumlah kerja sama antarkedua negara dalam berbagai sektor, salah satunya dalam mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) di Kenya.
Baca Juga
PTA merupakan bentuk kerja sama atau perjanjian internasional dengan keanggotaan terbatas yang biasanya untuk meningkatkan akses pasar masing-masing negara.
Advertisement
"Indonesia dapat menjadi pintu masuk Kenya ke ASEAN dan Kenya dapat jadi pintu masuk Indonesia ke Sub-Sahara Afrika. Untuk itu saya mendorong pembentukan Preferential Trade Agreement sesegera mungkin," ucap Jokowi di State House, Nairobi.
Dia menambahkan, perdagangan antarkedua negara dilihat terus meningkat setiap tahunnya. Jokowi menyebut, nilai perdagangan antarkedua negara pada tahun 2022 mencapai kisaran USD 507 juta dan perlu diperluas.
"Peningkatan perdagangan yang capai USD 507 juta di tahun 2022 dan perlu diperluas dengan penjajakan berbagai peluang lainnya," kata dia.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan keinginan Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor energi di Kenya. Oleh karenanya, dia meminta dukungan pemerintah Kenya agar investasi tersebut dapat segera terwujud.
"Saya minta dukungan agar investasi Pertamina dengan Geothermal Development Company senilai USD 1,5 miliar dan dengan Guma Group dapat segera terealisasi dan diperluas di bidang energi baru terbarukan," ucap Jokowi.
Hal tersebut pun mendapatkan respons baik dari Presiden Republik Kenya William Ruto. Dalam keterangan pers yang sama, Presiden Kenya turut menyampaikan bahwa kedua negara akan segera membentuk PTA.
"Kami akan mengerjakan Preferential Trade Agreement antara kedua negara," kata William Ruto.
Perlu Dibentuk BIT Antara Indonesia dan Kenya
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan bahwa ke depannya perlu dibentuk Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia dengan Kenya.
"Serta perlunya dibentuk Bilateral Investment Treaty antara kedua negara," kata dia.
Dalam sektor kesehatan, Jokowi berharap kerja sama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan masing-masing negara dapat diperluas untuk produk obat dan produk farmasi lainnya.
"Kerja sama antara BPOM kedua negara dan kerja sama antara Biofarma dan BioVax bersama Generics Africa Ltd mengenai vaksin dan produk farmasi, saya harap dapat diperluas untuk produk obat dan produk farmasi lainnya," jelas dia.
Di samping itu, Jokowi turut menyampaikan komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan untuk Kenya melalui Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan penanganan bencana.
"Ke depan ini akan terus ditingkatkan, khususnya untuk sektor yang jadi prioritas Kenya," tutupnya.
Advertisement